Kolak dianggap sebagai makanan yang membawa berkah dan kebaikan, sehingga tidak heran jika masyarakat Indonesia begitu menyukainya.
Selain faktor-faktor di atas, faktor psikologis juga turut berperan dalam popularitas kolak sebagai takjil selama berbuka puasa.
Rasa nostalgis dan kenangan manis yang terkait dengan kolak sering membuat orang merasa lebih bahagia dan terhubung dengan masa lalu yang penuh kehangatan.
BACA JUGA:Gelar RUPST 2025, BRI Bagikan Dividen Rp51,73 triliun dan Bersiap Buyback Rp3 triliun
BACA JUGA:Hadiri Tabligh Akbar UAS, Gubernur Herman Deru Berikan Pesan Khusus untuk RDPS
Dengan segala keunikan dan kelebihannya, kolak tetap menjadi pilihan yang paling dicari dan dinikmati oleh banyak orang saat berbuka puasa di bulan Ramadan.
Dari segi rasa, tradisi, nilai gizi, hingga nilai historis dan religius, kolak memang memiliki daya tarik yang sulit untuk dilupakan.