PALPRES.COM - Bruno Fernandes frustrasi dan mengakui dengan mengatakan bahwa "Manchester United tidak pernah hancur seperti ini" setelah kekalahan 4-1 dari Newcastle United.
Tim asuhan Ruben Amorim dikalahkan di St James' Park oleh tuan rumah yang sedang bersemangat, yang meningkatkan harapan mereka untuk lolos ke Liga Champions dengan naik ke peringkat empat.
The Red Devils menyamakan kedudukan di babak pertama setelah Alejandro Garnacho membatalkan tendangan voli dari Sandro Tonali.
Namun, Newcastle menemukan kembali semangatnya setelah babak kedua dimulai. Harvey Barnes mencetak dua gol, sementara Bruno Guimaraes memanfaatkan kesalahan yang dilakukan oleh penjaga gawang Altay Bayindir untuk menambah keunggulan.
BACA JUGA:Ethan Kohler: Bek Tangguh Keturunan Indonesia yang Bersinar di Jerman dan AS
BACA JUGA:Al-Nassr 2-1 Al-Riyadh: Dua Gol Ronaldo Pastikan Kebangkitan di Babak Kedua Liga Pro Saudi
14 kekalahan United di liga musim ini merupakan jumlah kekalahan terbanyak dalam satu musim Premier League, yang juga terjadi pada musim lalu.
Setan Merah terakhir kali mengalami lebih banyak kekalahan dalam satu musim di kasta tertinggi pada 1989-90 (16 dari 38 pertandingan).
United turun ke peringkat 14, terpaut tujuh poin dari papan atas, dan Fernandes tidak dapat menyembunyikan rasa frustasinya dengan situasi timnya saat ini.
“Tidak banyak yang bisa dinilai, kami kalah dalam pertandingan,” katanya.
BACA JUGA:'Mereka Menghancurkan Segalanya' - Legenda Manchester United Kecam Sir Jim Ratcliffe
BACA JUGA:Arsenal 1-1 Brentford: Gol Wissa Menahan The Gunners Mendekati Gelar Juara Liga Inggris
"Di babak pertama, kami bermain dengan baik. Di babak kedua, kami tidak bisa mempertahankan gaya permainan yang kami inginkan.
"Kami tahu bahwa ini adalah musim yang sulit, tidak ada yang perlu ditambahkan. Posisi kami di klasemen bukanlah tempat yang seharusnya bagi klub ini, namun sayangnya, kami tidak mendapatkan hasil.
"Kami berada di posisi ini karena kami belum konsisten dalam penampilan yang kami tampilkan. Kami kurang memiliki keberanian, kurang berani. Hari ini tidak demikian karena kami akhirnya kebobolan gol karena mencoba untuk lebih berani.