BACA JUGA:BRI Dukung Purwokerto Half Marathon 2025, Dorong Sport Tourism dan Pemberdayaan UMKM Lokal
BACA JUGA:Apresiasi Nasabah Loyal, BRI Serahkan Hadiah BRImo FSTVL 2024 kepada Para Pemenang
Bahkan, tepung dan teh kelor menjadi produk andalan bagi konsumen penderita darah tinggi dan kolesterol lantaran manfaat kesehatannya.
Peran Penting KUR dari BRI
Di balik pencapaian tersebut, Siti tak menampik pentingnya peran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI yang membantunya menjaga stabilitas alur kas usaha, terutama pada masa pandemi Covid-19.
Terlebih saat bisnisnya mengalami pasang surut, akses modal menjadi angin segar bagi keberlangsungan usahanya.
BACA JUGA:Jaga Ekosistem Laut Tetap Lestari, Ini Aksi Nyata BRI Menanam - Grow and Green di Pulau Kapoposang
BACA JUGA: Jaga Kualitas Aset Tetap Sehat, Ini Strategi Manajemen Risiko BRI di Tengah Dinamika Ekonomi Global
Siti pun mengakui bahwa proses pengajuan KUR di BRI relatif mudah dan tidak berbelit-belit.
“Awalnya pinjaman KUR dari Rp10 juta, kemudian naik Rp25 juta sampai Rp50 juta.
Pokoknya, total yang saya dapat itu Rp250 juta.
Dana itu sangat membantu untuk pengembangan produk dan operasional saya,” jelas Siti.
BACA JUGA:Dukung Pemerataan Ekonomi, Holding Ultra Mikro BRI Salurkan Pembiayaan kepada 35,4 Juta Pelaku Usaha
BACA JUGA:Peringati Hari Raya Waisak, BRI Peduli Salurkan Bantuan Sembako Bagi Ribuan Umat Buddha
Produk Dikenal Masyarakat
Selain dukungan KUR, Siti pun mengungkapkan bahwa BRI juga memberikan ruang bagi produk-produknya untuk lebih dikenal masyarakat luas.
Salah satunya melalui kolaborasi dalam event bazaar kunjungan pemerintah, di mana produk teh kelor Pawon Teges terpilih sebagai salah satu isi souvenir acara tersebut.
Meski kolaborasi ini masih terbatas, Siti optimistis bahwa ke depannya akan ada lebih banyak peluang untuk memperluas jangkauan pasar melalui kerjasama dengan BRI.