Cagliari mengancam di waktu tambahan babak kedua melalui Alessandro Deiola, namun Alex Meret mampu menggagalkan usaha mereka saat Napoli bertahan untuk meraih kemenangan yang mereka butuhkan.
BACA JUGA:Manchester City Merapat ke AC Milan Demi Dapatkan Tijjani Reijnders
BACA JUGA:5 Klub Ini Jadi Tujuan Alejandro Garnacho Jika Tinggalkan Manchester United
Conte menyelesaikan perubahan Napoli
Setelah mengalami musim 2023-24 yang menyedihkan,
Napoli menunjuk Conte dalam upaya untuk kembali menjadi penantang gelar juara, dan pelatih asal Italia itu berhasil mewujudkannya musim ini.
Conte adalah pelatih kedua yang memenangkan Scudetto di musim debutnya sebagai pelatih Napoli, setelah Alberto Bigon pada musim 1989-90, dan dengan itu terciptalah sebuah sejarah.
BACA JUGA:Simon Tahamata, Head of Scouting Sepakbola Indonesia Ternyata Legenda Ajax Amsterdam
BACA JUGA:Bagaimana Masa Depan Ange Postecoglou di Tottenham Hotspurs Setelah Memenangkan Trofi Liga Eropa
Napoli menjadi tim pertama dalam sejarah Serie A yang berisikan 20 tim yang berhasil memenangkan Scudetto setelah finis di peringkat 10 pada musim sebelumnya, melampaui rekor yang dibuat oleh Juventus asuhan Conte pada musim 2011-12, yang finis di peringkat tujuh pada tahun sebelumnya.
Napoli memenangkan gelar juara dengan mengumpulkan 82 poin di Serie A.
Dalam era tiga poin untuk satu kemenangan, itu adalah penghitungan terendah di akhir musim oleh juara liga kasta tertinggi Italia dalam kampanye 20 tim, sebuah rekor yang mereka bagi dengan Inter pada 2009-10 dan AC Milan pada 2010-11.
Dan kemenangan mereka dalam meraih gelar juara diawali oleh McTominay, yang mencatatkan keterlibatannya dalam gol ke-16 (12 gol, empat asis) pada musim ini.
Bahkan, hanya Hernanes pada 2010-11 (16) yang terlibat dalam banyak gol pada musim pertama mereka di liga kasta tertinggi Italia dalam 20 tahun terakhir.