Hoaks, Miscaption, Deepfake, dan Sesat Pikir Pelajaran Berharga Kerusuhan Agustus

Sabtu 06-09-2025,21:55 WIB
Reporter : Sulis Utomo
Editor : Sulis Utomo

Tujuannya jelas: peningkatan keresahan dan misinformasi di masyarakat. Apalagi kebiasaan forward di grup WhatsApp telah menjadi tren para pengguna smartphone.

Ancaman Serius

Setidaknya ada empat konten yang menjadi ancaman serius bagi masyarakat pengguna media sosial. 

BACA JUGA:Terjunkan Tim Riset, SMSI Gali Sejarah Biografi Margono Djojohadikoesoemo

BACA JUGA:Catatan SMSI Akhir Tahun 2024, Demokrasi Terpimpin Syarat Terwujudnya Indonesia Emas 2045

Pertama adalah miscaption (video/foto lama diberi keterangan waktu/tempat baru). 

Misalnya video sekelompok orang atau mahasiswa menyerbu ruang sidang gedung DPR RI. 

Padahal itu cuplikan gambar peristiwa 1998. 

Tetapi diberi teks atau narasi Agustus kemarin. Atau video Presiden Prabowo Subianto malam hari mendatangi kediaman mantan Presiden Jokowi. 

BACA JUGA:Catatan Akhir Tahun 2024: SMSI Perluas Jaringan Internasional, Ini Harapannya

BACA JUGA:Catatan Akhir Tahun 2024: SMSI Perluas Jaringan Internasional, Ini Harapannya

Padahal itu video lama, tetapi diberi konteks saat Jakarta rusuh kemarin.  

Kedua adalah deepfake (audio/visual sintetis yang meniru tokoh). 

Contoh kasus terbaru adalah video/rekaman yang meniru suara dan memalsukan pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyebut menyebut “guru beban negara”. 

Tim dari MAFINDO (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia) telah menguji dengan detektor watermark SynthID dan menyimpulkan konten tersebut rekayasa AI. 

BACA JUGA:Kemensos dan SMSI Tingkatkan Kolaborasi Strategis, Ini Harapan Gus Ipul

BACA JUGA:Kedubes Iran dan SMSI Tandatangani MoU, Sepakat Lakukan Program Ini

Kategori :