Beberapa poin yang dibahas antara lain peningkatan indeks pertanaman (IP), pelatihan inseminasi buatan, hingga pengembangan komoditas unggulan.
BACA JUGA:Bupati Muchendi Permudah Warga Pesisir OKI Akses Layanan Publik
BACA JUGA:Sinergi Pemprov Sumsel, BSB dan RS Mata Binar Bantu Masyarakat Operasi Mata Gratis
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, menyebut capaian transaksi kali ini melampaui ekspektasi awal.
“Alhamdulillah, transaksi sudah tembus Rp820,7 miliar. Biasanya setelah acara, komunikasi bisnis tetap berlanjut, sehingga angka bisa lebih tinggi,” katanya.
Khofifah menekankan, misi dagang ini bukan sekadar urusan dagang, melainkan juga bentuk dukungan nyata terhadap ketahanan pangan nasional.
“Yang kita lakukan hari ini adalah memperkuat kemandirian, persaudaraan, dan kesejahteraan masyarakat. Ini adalah kolaborasi jangka panjang,” ujarnya.
Selain pertanian dan peternakan, transaksi besar juga datang dari sektor perikanan dan industri olahan.
Fakta ini menunjukkan, kerja sama Sumsel–Jatim mengarah pada pengembangan hilirisasi produk untuk meningkatkan nilai tambah.
Dengan capaian fantastis ini, Misi Dagang Jatim–Sumsel 2025 membuktikan bahwa sinergi antar provinsi menjadi kunci penting dalam memperkuat daya saing ekonomi bangsa.