Getaran gempa dirasakan juga di Lombok Utara, Mataram, Lombok Tengah, Malang, Blitar, dengan intensitas II MMI.
BACA JUGA:Gempa Magnitudo 4.5 Guncang Bitung Sulut, Cek Kedalaman dan Titik Episentrumnya
BACA JUGA:Gempa Magnitudo 4.6 Guncang Deiya Papua, Tak Berpotensi Tsunami
Sebabkan Kerusakan Bangunan
“Getaran gempa memicu kerusakan bangunan rumah di Pulau Sapudi.
Menurut laporan sementara, gempa tersebut menyebabkan 22 bangunan rusak ringan, sedang dan berat.
Kerusakan bangunan disebabkan karena hiposenter gempa yang dangkal, kondisi tanah lunak dan struktur bangunan lemah, tidak standar tahan gempa,” papar Daryono.
BACA JUGA:Gempa Magnitudo 4.0 Guncang Nabire Pagi Ini, Cek Kekuatan dan Titik Episentrumnya
BACA JUGA:Gempa Magnitudo 5.1 Guncang Maluku Tenggara, Tak Berpotensi Tsunami
Ditambahkan Daryono, gempa susulan (aftershocks) terjadi hingga Rabu 1 Oktober 2025 pukul 12.00 WIB sebanyak 117 kali.
Dengan Magnitudo gempa susulan terbesar M 4,4 dan terkecil: M 1,9.
“Diketahui, Sumenep dilintasi jalur sumber gempa sesar aktif dengan tingkat aktivitas kegempaan yang cukup tinggi, dan memiliki catatan sejarah gempa merusak dan tsunami beberapa kali,’ ungkap Daryono.
Catatan Sejarah Gempa Merusak
BACA JUGA:Baru Saja Terjadi! Gempa Magnitudo 5.3 Guncang Sinabang Aceh
BACA JUGA:Fakta Gempa Bumi Sukabumi – Bogor 20-21 September 2025, Apa Saja?
Selain itu, lanjut Daryono, Sumenep memiliki banyak catatan sejarah terjadinya gempa merusak, dengan banyak korban meninggal dan luka-luka.
Berikut ini catatan gempa merusak yang pernah terjadi di Sumenep.
1. Gempa Sumenep 1863