Ruben Amorim Kembali Frustrasi Manchester United Seharusnya Bisa Lebih Banyak Berbuat

Selasa 25-11-2025,16:59 WIB
Reporter : Agus Pongki
Editor : Agus Pongki

PALPRES.COM - Ruben Amorim frustrasi dan mengakui Manchester United seharusnya bisa lebih banyak berbuat setelah mereka menderita kekalahan 1-0 dari Everton.

Everton bermain dengan 10 pemain dan justru menang di Old Trafford pada peringatan satu tahun pertandingan pertamanya sebagai pelatih.

Idrissa Gueye diusir keluar lapangan pada menit ke-13 setelah berkelahi dengan Michael Keane dan memukul wajah rekan setimnya.

Everton mencetak gol kemenangan mereka pada menit ke-29, dengan Kiernan Dewsbury-Hall melewati dua hadangan lemah untuk melepaskan tembakan yang melewati Senne Lammens, yang berhasil menepisnya.

BACA JUGA:Liga Champions Napoli vs Qarabag FK: Bertahan di Kandang Sang Juara Serie A

BACA JUGA:Liga Champions Manchester City vs Bayer Leverkusen - Saatnya Bangkit Menyambut Raksasa Jerman di Etihad

Akibatnya, United kalah dalam pertandingan Liga Primer di Old Trafford setelah lawannya menerima kartu merah untuk pertama kalinya, menang 36 kali dan seri 10 kali dari 46 pertandingan sebelumnya.

Hal itu terjadi meskipun Setan Merah memiliki 25 percobaan, dengan 23 di antaranya terjadi setelah kartu merah, dan enam di antaranya tepat sasaran sehingga mereka mengakumulasikan 1,7 gol yang diharapkan (xG).

United disambut cemoohan dari penonton tuan rumah setelah laga usai, dan Amorim juga kecewa, terutama dengan kurangnya intensitas yang ditunjukkan timnya.

"Sangat frustrasi, seperti orang lain yang mendukung Man Utd," katanya.

BACA JUGA:Bodo/Glimt vs Juventus - Duel Penghuni Zona Eliminasi Mengincar Kemenangan Pertama di Liga Champions

BACA JUGA:Gol Indah Dewsbury-Hall Bawa 10 Pemain Everton Kalahkan Manchester United di Old Trafford

"Cara kami memulai pertandingan, cara kami tidak mengerti bagaimana seharusnya bermain melawan 10 pemain. Mereka pantas menang. Bahkan kesulitan dengan 10 pemain, itu normal.

"Kami memiliki banyak peluang, tetapi kualitas dan pengambilan keputusannya kurang. Pemahaman terhadap setiap situasi pertandingan kurang. Dan kemudian kualitas di dekat kotak penalti."

"Tapi yang terpenting adalah intensitasnya. Anda bisa langsung merasakannya saat kami memulai pertandingan. Di menit pertama, Anda bisa merasakan kapan kami berada di level intensitas tertinggi dan kapan kami tidak. Lalu, ketika kami tidak berada di level tersebut, kami tidak bisa menang dengan cara ini."

Kategori :