PALPRES.COM - Keunggulan historis Liverpool vs PSV Eindhoven mungkin tidak lagi menakutkan, The Reds yang semakin terbenam akan menjamu tim pemuncak klasemen Eredivisie di pekan kelima Liga Champions.
Juara bertahan Liga Primer ini telah memenangkan ketiga pertemuan sebelumnya melawan tim tamu di Anfield, tetapi mereka bisa dibilang belum pernah menghadapi The Peasants dalam performa seburuk itu, memberi harapan bagi tim Peter Bosz menjelang pertandingan Eropa kedelapan mereka melawan klub Merseyside tersebut.
Preview Pertandingan
Kekalahan 3-0 Liverpool di tangan Nottingham Forest pada hari Sabtu adalah representasi sempurna dari "tahan birku"; The Reds tentu tidak akan dipermalukan lagi dalam dua minggu setelah kalah 3-0 dari Manchester City, terutama melawan Forest yang mengalahkan mereka 1-0 musim lalu.
BACA JUGA:Arsenal vs Bayern Munchen - Pertandingan Kelas Berat Dua tim Terbaik di Eropa di Liga Champions
BACA JUGA:Rotasi Guardiola Dibayar Mahal dengan Kekalahan Manchester City 0-2 dari Bayer Leverkusen di Etihad
Jika ada yang mengira keadaan tidak akan memburuk setelah kalah di Stadion Etihad sebelum jeda November, keadaan menjadi lebih buruk bagi tim asuhan Arne Slot, yang performa buruknya semakin memburuk melawan pasukan Sean Dyche, membuat mereka berada di posisi ke-12 klasemen Liga Primer setelah 12 pertandingan.
Yang lebih buruk lagi adalah bagaimana tim Slot tampak disfungsional di semua lini.
Kembalinya Alisson Becker tidak dapat mencegah mereka kebobolan tiga gol dalam pertandingan liga berturut-turut untuk pertama kalinya sejak April 1965.
Pertahanan yang dipimpin Virgil van Dijk terdiri dari Ibrahima Konate, Milos Kerkez, yang tampaknya terlalu besar untuk mengenakan seragam itu, dan lubang menganga Trent Alexander-Arnold, setelah bek kanan itu pergi ke Real Madrid.
BACA JUGA:Bodo/Glimt 2-3 Juventus: Jonathan David Cetak Gol Kemenangan Dramatis di Masa Injury Time
BACA JUGA:Pemain Bintang Ini Membuat Barcelona Kalah dari Chelsea di Liga Champions
Dominik Szoboszlai, salah satu pemain terbaik tim musim ini, terkadang terpaksa bermain sebagai bek kanan, membuat lini tengah raksasa Merseyside yang mudah ditembus ini kehilangan pemain terbaiknya musim ini.
Semakin sedikit yang dibicarakan tentang para penyerang The Reds, semakin baik.
Di lini serang, Mohamed Salah tampak seperti bayang-bayang pemain yang finis keempat dalam pemungutan suara Ballon d’Or 2025.
Kedatangan Alexander Isak sejauh ini lebih banyak merugikan daripada menguntungkan.