Meliputi Tapanuli Selatan, Kota Padangsidimpuan, Mandailing Natal, Kabupaten Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, dan Tapanuli Utara.
BACA JUGA:Pemkab Muba Galang Donasi untuk Korban Banjir dan Longsor Sumatera
BACA JUGA:Respons Cepat! 15 Personel Rescue SAR Palembang Diterjunkan Tangani Banjir Sumbar
Untuk pemenuhan kebutuhan LPG, Pertamina menjaga stok dan distribusi dalam kondisi aman.
Saat ini terdapat 574 Agen LPG dan 71 Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) yang beroperasi menyalurkan LPG kepada rumah tangga, bisnis, dan industri.
Distribusi LPG terus dioptimalkan untuk menjangkau lokasi-lokasi yang akses daratnya masih terbatas.
Pertamina mempercepat penyaluran LPG ke wilayah yang masih terhambat aksesnya.
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Pimpin Simulasi Bencana Banjir, 800 Personel Diminta Tingkatkan Kesiapsiagaan
BACA JUGA:Dukung Pemulihan Bencana Aceh, PLN Icon Plus Sediakan Internet dan Listrik Gratis
Suplai darurat dilakukan dengan mengirimkan LPG dari Teluk Bayur menggunakan Skid Tank melalui jalur laut ke Gunung Sitoli.
Selain itu, Pertamina juga menyiapkan suplai alternatif dan darurat melalui perbantuan Skid Tank dari IT Dumai ke SPBE di Sumatera Utara.
Dengan kondisi Sibolga dan Tapanuli Tengah yang masih terisolasi, Pertamina melakukan mitigasi dengan menyalurkan suplai darurat ke Gunung Sitoli dari Teluk Kabung menggunakan kapal, serta menyalurkan suplai darurat ke Sibolga dari SPBE Sitoli melalui jalur laut.
“Sebagian besar fasilitas penyaluran LPG telah beroperasi normal dalam menyalurkan LPG ke pangkalan dan masyarakat. Pertamina terus melakukan monitoring harian guna mengantisipasi peningkatan kebutuhan di tengah situasi darurat,” imbuh Fahrougi.
BACA JUGA:Tim K9 Ditpolsatwa Baharkam Polri Bantu Pencarian Korban Bencana di Bantaran Sungai Huta Raja
Pertamina juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, aparat, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk memastikan alur distribusi energi ke wilayah terdampak tidak terganggu.