BACA JUGA:Bupati Muba Tegaskan Pidana Kerja Sosial Bisa Ciptakan Keadilan yang Humanis
BACA JUGA:TP PKK OKU Selatan Belajar ke Muba, Kagumi Prestasi dan Inovasi PKK Muba
Sensei Zulfikar menjelaskan, menggunakan sumpit di Jepang melibatkan serangkaian aturan (reigi) yang harus dipatuhi, seperti:
Memegang sumpit dengan benar untuk menunjukkan kesopanan.
Menghindari praktik terlarang seperti menusuk makanan dengan sumpit (sashi-bashi), atau mengoper makanan dari sumpit ke sumpit (hiroi-bashi).
Memahami penempatan sumpit saat istirahat makan.
BACA JUGA:Bupati Muba Sambut Positif Kolaborasi HUT KOPRI ke-54 dengan HUT PGRI ke-80
BACA JUGA:Lurah Ngulak di Muba Raih Peacemaker Justice Award 2025
Dilatih Kesabaran dan Ketelitian
Sementara itu Apri Liansyah, salah satu peserta pelatihan, berbagi pengalamannya.
"Kami tidak hanya belajar kosa kata, tapi juga praktik etika.
Latihan sumpit ini mengajarkan kami pentingnya kesabaran dan ketelitian, yang merupakan nilai-nilai penting dalam budaya kerja Jepang.
BACA JUGA:BP2RD Muba Sukses Tingkatkan PAD di Sektor PBB-P2 Jalan Tol Sesi 3 Bayung-Tempino
BACA JUGA:Bupati Muba Dorong Penguatan Layanan Gizi dan Pendidikan di Setiap Kecamatan
Bimbingan langsung dari Sensei Zulfikar sangat membantu kami menguasai tekniknya,” ungkapnya.
Dengan fasilitas dan kurikulum yang komprehensif di BLK Sekayu, diharapkan para peserta dapat menjadi duta Indonesia yang tidak hanya professional.
“Tetapi juga mampu beradaptasi dan menjalin hubungan baik di lingkungan kerja Jepang.