BBM Turun, Berikut Daftar Harga 11 November 2022
Aktifitas pengisian BBM di salah satu SPBU di Palembang-Foto: Alhadi Farid/palpres.com-
BACA JUGA:Begini Cara Mengecek Daftar Penerima BLT BBM Tahap 2 Lewat HP
Mulyanto menyebutkan DPR sudah lama meminta kepada Pertamina untuk membuka hitung-hitungan harga jual BBM baik yang subsidi maupun yang umum.
Tapi sampai sekarang Pertamina tidak dapat menjelaskan secara utuh.
Sehingga soal harga jual BBM Pertamina ini tidak bisa diperkirakan secara objektif.
“Saat ini Pertamina menjual BBM subsidi dan umum. BBM subsidi hanya solar dan pertalite. Jadi BBM lainnya seperti Pertamax bukanlah BBM bersubsidi. Karena BBM jenis umum, maka harganya mengikuti mekanisme pasar. Kalau mengikuti harga pasar maka harga jualnya harus kompetitif. Kalau tidak maka akan ditinggal pelanggannya,” kata Mulyanto.
BACA JUGA:Hore! Harga BBM Turun, Ini Update Terbaru Daftar Harga BBM Seluruh Indonesia
Mulyanto juga minta jajaran Komisaris Pertamina meningkatkan fungsi pengawasan.
Menurutnya, Komisaris harus bertanggungjawab ketika terjadi inefisiensi yang berujung pada tingginya harga jual BBM Pertamina.
Komisaris Pertamina, lanjut Mulyanto, memegang peranan sangat penting dalam menata manajemen perusahaan agar lebih efektif dan efisien.
“Komisaris harus mendorong Pertamina meningkatkan efisiensi manajemennya agar harga bbm non subsidinya kompetitif. Masak Pertamina kalah dengan swasta yang tidak diback-up secara langsung oleh Pemerintah. Ahok perlu lebih aktif mengawal kerja Pertamina agar lebih baik,” kata Mulyanto.
BACA JUGA: PKH Dicairkan Lewat Pos Akhir November 2022, Berbarengan dengan BLT-BBM dan BPNT
Mulyanto menjelaskan seharusnya Pertamina dapat lebih baik dari operator swasta.
“Yang menarik kasus Revvo 89 yg pernah dijual lebih murah dari premium-90, yang notabene bbm bersubsidi. Begitu juga yang terjadi dengan BBM dari Shell. Berarti Shell dan Vivo lebih efisien manajemen bisnisnya. Karena ini kan mengikuti mekanisme pasar. Kalau pertamax mahal tentu akan kurang diminati masyarakat. Dalam jangka panjang akan merugikan Pertamina,” tandas Mulyanto.
Dikutip Palpres.com dari Disway.id BBM milik Shell jenis Shell Super (RON 92) turun harga dari sebelumnya Rp 14.150 per liter kini menjadi Rp 13.550 per liter.
Selanjutnya ada Shell V-Power yang juga alami penurunan harga dari Rp 14.840 per liter menjadi Rp 14.210 per liter.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
