Brigade Al-Qassam Rilis Video 6 Sandera Sebelum Terbunuh, Ini Pesan Mereka untuk Netanyahu
Rekaman video pernyataan Aidan Yerushalmi, salah satu dari 6 sandera warga Israel yang dirilis Sayap Militer Hamas, Brigade Al-Qassam.-Tangkapan Layar X @palestannies-
“Apakah nilai kami lebih rendah (dari Golad Shalit),” ujar Aidan Yerushalmi yang takut kematian sudah dekat pada dirinya.
Aidan Yerushalmi pun mendesak masyarakat Israel, untuk memprotes dan mendorong Netanyahu agar menyelesaikan pertukaran tahanan untuk memulangkan mereka.
BACA JUGA:Kapolda Sumsel Buka Taklimat Awal Wasrik Irwil 1 Itwasum Tahap 2
Namun harapan Aidan Yerushalmi untuk bisa melihat “matahari” tak bisa terwujud.
Karena dia dan 5 sandera warga Israel lainnya, harus meregang nyawa di dalam terowongan bawah tanah di Kota Rafah, Palestina.
Video pesan dari Aidan Yerushalmi ini dirilis Brigade Al-Qassam, untuk merespon pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang kukuh menolak menegosiasikan pertukaran tahanan dengan Gamas.

Hersh Goldberg-Polin, salah satu sandera yang ditemukan tewas dalam terowongan bawah tanah di Rafah, Gaza, yang merupakan warga negara Amerika Serikat.-Tangkapan Layar X @SuppressedNws-
Sementara itu dalam pesannya kepada keluarga sandera Israel, Brigade Al-Qassam mengatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memilih untuk Jalur Gaza daripada mengembalikan sandera Israel hidup-hidup.
BACA JUGA:Komitmen OJK Tingkatkan Literasi Keuangan Generasi Muda Diganjar Penghargaan dari OJK
Dalam video yang dirilis sayap militer hamas tersebut, disebutkan seharusnya 6 sandera warga Israe masih hidup.
Jika mereka dibebaskan pada tahap pertama kesepakatan.
“Tapi Netanyahu memilih Koridor Philadelphi daripada pembebasan tawanan Anda,” ujar Brigade Al-Qassam.
Brigade Al-Qassam dalam videonya, juga memuat gambar serangan udara Israel di Jalur Gaza serta foto enam tawanan yang diumumkan oleh tentara telah ditemukan tewas di Gaza.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
