Surati Presiden Prabowo, Ojol Palembang Khawatir Dampak Negatif Akuisisi Goto oleh Grab
Surati Presiden Prabowo, Ojol Palembang Khawatir Dampak Negatif Akuisisi Goto oleh Grab--Kolase
Sebab itu, para driver Gojek Palembang menyampaikan keberatan.
“Kami meminta agar GoTo tetap berada di tangan anak bangsa dan tidak berpindah ke negara asing yang kami sangat ragu dampaknya bagi ekonomi bangsa. GoTo menjadi tempat kami para driver untuk bergantung hidup dan ekonomi kami,” jelasnya.
BACA JUGA:82.696 Kendaraan Lintasi JTTS saat Libur Waisak, Terbanyak di Ruas Tol Ini
BACA JUGA:Warga Sumatera Selatan Wajib Tahu! Inilah Jembatan Musi V Sepanjang 1,6 Kilometer
Gelombang penolakan juga datang di berbagai daerah seperti Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Bandung, Jawa Barat (Jabar).
Bahkan yang terbaru, Koalisi Ojol Nasional (PN-KON) juga tegas menolak potensi merger atau akuisisi tersebut.
Dalam siaran pers, Ketua KON, Andi Kristiyanto menekankan kekhawatiran jika akuisisi Grab terhadap GoTo terjadi.
Dampak terhadap ojol bisa signifikan, terutama jika mengakibatkan perubahan sistem kemitraan menjadi karyawan.
BACA JUGA:Zona Megathrust di Indonesia Mengkhawatirkan! Ini Kata Ahli Gempa BMKG
BACA JUGA:Persaingan Ketat! Honorer Nilai Tinggi Belum Tentu Diangkat PPPK Penuh Waktu, Kok Bisa?
Serta berkurangnya jumlah mitra ojol dan potensi penurunan kesejahteraan mereka.
Karena tidak semua mitra akan memenuhi persyaratan untuk menjadi karyawan.
“Bila Grab-Gojek menjadi pemain dominan, mereka bisa menaikkan tarif potongan untuk mitra ojol, dan ojol tidak bisa mendapatkan pendapatan lain dari perusahaan aplikator lain,” ujar Andi.
Hal itu disebabkan pihak aplikator lain di luar Grab akan mengalami mati suri, dan bahkan bangkrut karena kalah bersaing dengan Grab.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
