Banner Honda PCX

Pemkab Muba Fasilitasi Mediasi Keluarga Pasien dan Dokter RSUD Sekayu

Pemkab Muba Fasilitasi Mediasi Keluarga Pasien dan Dokter RSUD Sekayu

Bupati Muba H M Toha Tohet, SH melalui Sekretaris Daerah Muba Dr Apriyadi MSi menyambangi langsung RSUD Sekayu dan meminta keterangan langsung dari kedua belah pihak baik dari keluarga pasien dan dr Syahpri Putra Wangsa. -Foto Dinkominfo Muba-

"Kita berharap kejadian serupa tidak kembali terulang dan tidak menimbulkan kegaduhan," ucapnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Muba Komisi IV, Edy Haryanto mengatakan, kedatangan pihaknya juga ingin mendengarkan langsung keterangan dari kedua belah pihak. Ia mengaku, perihatin atas kejadian tersebut.

BACA JUGA:Dua Terdakwa Perkara Pembangunan Jalan Tol Betung-Tempino Dituntut 2 Tahun Penjara

BACA JUGA:Dukung Kelancaran Transportasi Logistik Sungai, PT ONB Sowan ke Pemkab Muba

"Kami tidak memihak kepada siapapun, tetapi kami perihatin atas kejadian ini, dan menjadi pelajaran untuk kita semua," ucapnya.

Lanjutnya, pihaknya juga terus menyoroti fasilitas dan sarana parasarana serta pelayanan di RSUD Sekayu

"Namun kami tegaskan tidak dibenarkan melakukan intimidasi dan kekerasan kepada pihak manapun, karena semuanya bisa diselesaikan dengan baik-baik," tandasnya.

Sementara itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Sekayu, dr Syahpri Putra Wangsa mengaku, dirinya sudah melaksanakan pelayanan sesuai prosedur dan memberikan pelayanan terbaik.

BACA JUGA:Ringankan Beban Warga, Pemkab Muba Gencarkan Gerakan Pangan Murah

BACA JUGA:Lahan Diduga Diklaim Orang Terkaya di Palembang Sejak 1999 Ternyata Kawasan Hutan Suaka

"Pada kejadian tersebut saya dipaksa untuk membuka masker, tetapi didalam ruangan perawatan tersebut tidak diperbolehkan," ucapnya.

Putra, keluarga pasien mengaku setelah kejadian tersebut pihaknya sudah dimediasikan oleh pihak RSUD Sekayu, tetapi ia terkejut mengapa video tersebut dipenggal dan di viralkan di media sosial. 

"Kami setelah kejadian langsung dimediasi, dan saya selaku keluarga pasien sudah meminta maaf. 

Saya akui pada saat itu emosi, tetapi kami terkejut mengapa video itu diviralkan di media sosial seolah-olah melakukan kekerasan kepada dokter," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait