Kisah Petani Aren Penyintas Bencana Gunung Kramat Sukabumi Hadir di EDRR JIExpo Jakarta
Kisah Petani Aren Penyintas Bencana Gunung Kramat Sukabumi Tampil di EDRR JIExpo Jakarta--Istimewa
BACA JUGA: Jumlah User Tumbuh 41 Persen, QLola by BRI Catat Volume Transaksi Rp5.970 Triliun
Pohon aren tentunya sudah sangat umum diketahui memiliki manfaat yang luar biasa, menjaga lanskap alam dari kerusakan.
Fakta lainnya, olahan dari Nira pohon aren, berupa gula bubuk dan gula cair juga kini sangat digandrungi pasar dalam maupun luar negeri.
“Sehingga membuktikan semakin pentingnya menjaga dan membudidayakan pohon asli Indonesia ini,” kata Letty, panggilan akrabnya.
Ia menjelaskan pohon aren pun sangat mudah beradaptasi, bisa tumbuh di dataran tinggi juga dataran rendah.
BACA JUGA:Tak Perlu Repot Tukar Uang, QRIS Sudah Bisa Dipakai di Jepang, Cina Menyusul Akhir Tahun
BACA JUGA:Semarak Kemerdekaan, Bukit Asam Wujudkan Edukasi Kreatif Generasi Muda Lewat 'Jelajah Energi'
Sehingga sebagai pelaku usaha yang puluhan tahun berkecimpung mengelola nira aren menjadi gula berkualitas tinggi, untuk kebutuhan pasar domestik dan dunia ini, menyarankan agar semakin banyak pihak mengembalikan kebaikan pohon aren pada semua wilayah di negeri ini.
"Kami hingga kini terus mengajak para pihak untuk menjaga lingkungan dan meningkatkan perekonomian dengan menanam dan mengelola pohon aren,” jelasnya.
Bagi pencinta manis, kini gula aren sudah menjadi pilihan penganti gula pasir, karena dengan mengonsumsi gula aren rutin dan cukup maka akan menjaga kadar gula darah.
Serta mendukung kesehatan pencernaan, membantu mengembalikan energi, menjaga kesehatan tulang.
BACA JUGA:Gula Aren Cianjur UMKM Binaan BSI Maslahat Siap Menembus Pasar Ekspor
Selain itu, gula aren juga mengandung antioksidan sehingga memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Gula aren tak hanya baik untuk kesehatan tetapi juga berdampak baik bagi lingkungan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
