Pelajar SMKN 1 Lubuklinggau Demo Soal Dugaan Pungli dan Chat Rayuan yang Dilakukan Oknum Guru
Pelajar SMKN 1 Lubuklinggau Demo Soal Dugaan Pungli dan Chat Rayuan yang Dilakukan Oknum Guru--
LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Ulah Oknum guru SMK 1 Kota Lubuklinggau, Sumsel bernisial AY diduga melakukan aksi pungli dan mengirim chat rayuan membuat kesal sejumlah pelajar di sekolah tersebut.
Hal ini memicu ratusan pelajar SMKN 1 Kota Lubuklinggau menggelar aksi demo di lapangan sekolah, dengan membawa kertas karton putih berisi sejumlah tuntutan, Jumat, 24 Mei 2025.
Aksi demo ini sempat diredam pihak sekolah, tapi para pejalar SMKN 1 Lubuklinggau tetap saja membentangkan karton putih bertulisakan "tolak keras Pungli dan Pencabulan mencari ngojek.
Tak puas sampai disitu, para pelajar kemudian melakukan aksi demo di depan kantor kepala SMKN 1 Kota Lubuklinggau untuk meminta penjelasan dari pihak sekolah.
BACA JUGA:Cara Mudah Hasilkan Saldo DANA dari Aplikasi Color Lab, Susun Warnanya, Dapatkan Cuannya
Saat itu, mereka terus meneriakkan sejumlah tuntutannya terkait dugaan soal pungli dan rayuan melalui chat yang disinyalir dilakukan oleh oknum guru AY.
K, salah seorang pelajar mengungkapkan, aksi demo mereka ini sebagai bentuk kekesalan dan keresahan mereka terhadap oknum guru tersebut.
Adapun modus dugaan pungli yang dilakukan adalah bagi siswa yang tidak ikut kegiatan renang, maka diminta membayar uang 25 ribu dan tidak hapal senam bayar 30 ribu. "Totalnya 55 ribu pak," katanya.
Lalu, oknum guru itu juga disinyalir mengirimkan chat rayuan kepada sejumlah siswi untuk mengajak ketemuan di tempat tertentu.
Kepala Sekolah SMKN 1 Lubuklinggau, Suwarni dihadapan wartawan mengatakan, jika permasalahan ini sudah ditangani oleh pihak sekolah, dengan menyerahkan kepada pihak Polres Lubuklinggau.
Suwarni mengaku permasalahannya ini berawal dari senam dan renang, kemudian ada perbuatan guru mereka kurang terpuji kepada para siswa dan siswi.
"Kami tahu permasalahan ini hari pada Rabu, 21 Mei 2025 kemarin, menerima perwakilan dan siswa-siswi dan langsung dilakukan mediasi. Kemarin dan semalam juga dari pihak sekolah sudah melakukan mediasi," ujarnya.
Namun, karena permasalahan ini tidak ada titik temu permasalahan ini diserahkan kepada pihak kepolisian resort Lubuklinggau.
Disebutkannya, status oknum guru yang di demo siswa ini adalah Aparatur Sipil Negara (ASN), dan pihak sekolah sekarang menyerahkan semuanya kepada pihak Kepoliasian sekolah, serta oknum guru tersebut diistirahatkan sementara untuk tidak mengajar.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
