Ancaman Nyata, Tsunami ‘Minor' Ternyata Juga Dapat Merusak
Walau tsunami "minor" menyiratkan gelombang kecil, tapi dampaknya bisa merusak hingga menciderai. Foto Ilustrasi--Freepik
Pernyataan Daryono tersebut, tak lepas dari peristiwa gempa bumi Magnitudo 8.7 yang terjadi di Kamchatka, Rusia Timur.
BACA JUGA:Update BMKG, Gempa Magnitudo 4.1 Guncang Gorontalo, Tak Berpotensi Tsunami
BACA JUGA:Update BMKG, Gempa Magnitudo 4.6 Guncang Halmahera Barat, Tak Berpotensi Tsunami
Peristiwa itu, memicu tsunami di Samudera Pasific.
Ekor dari tsunami tersebut mencapai beberapa titik di Indonesia, dengan tinggi beberapa cm atau ‘minor’
Penyebab Terjadinya Tsunami
Dikutip dari Situs Wikipedia, Tsunami dapat terjadi akibat gangguan pada dasar laut yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air.
BACA JUGA:Update BMKG, Gempa Magnitudo 4.9 Guncang Boven Digoel Papua, Tak Berpotensi Tsunami
BACA JUGA:Update BMKG, Gempa Magnitudo 4.9 Guncang Pegunungan Bintang Papua, Tak Berpotensi Tsunami
Ketika air yang terganggu ini berusaha kembali ke keadaan seimbang (ekuilibrium), terbentuklah gelombang yang menyebar dari pusat gangguan tersebut.
Gelombang inilah yang kemudian menjadi tsunami.
Berbagai peristiwa dapat memicu perpindahan air dalam skala besar, seperti gempa bumi bawah laut, longsor di dasar laut, serta jatuhnya benda besar ke dalam air, seperti akibat letusan gunung berapi, tumbukan meteorit, atau ledakan senjata.
Gempa bumi menjadi penyebab paling umum, yang bertanggung jawab atas sekitar 80 hingga 90 persen kejadian tsunami di dunia.
BACA JUGA:Update BMKG, Gempa Magnitudo 4.2 Pagi Ini Guncang Gunung Kidul, Tak Berpotensi Tsunami
BACA JUGA:Update BMKG, Gempa Magnitudo 5.4 Guncang Sumur Banten Pagi Ini, Tak Berpotensi Tsunami
Gempa yang paling berpotensi menimbulkan tsunami adalah gempa dangkal yang terjadi di zona penunjaman — yaitu daerah pertemuan dua lempeng tektonik, di mana salah satu lempeng menunjam ke bawah lempeng lainnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
