Honda

Catatan Perjalanan ke Sumatera Selatan dan Jambi (Bagian Kesembilan)

Catatan Perjalanan ke Sumatera Selatan dan Jambi (Bagian Kesembilan)

Oleh Dudy Oskandar Jurnalis dan Peminat Sejarah Sumatera Selatan PUKUL 3 30 baru kami pulang Sampai di penginapan Van Heekeren sudah bangun dan menyatakan keinginannya untuk turut ke Lahat Untuk tidak mengecewakan ia kami suruh berhubungan telepon sendiri dengan dokter Lo Djin Soei yang ternyata sama sekali tak dapat menyokong bahkan kalau ada kuasa akan melarang keras maksud van Heekeren itu Dengan ini maka kami putuskan bahwa van Heekeren besok hari pulang saja ke Jakarta Sabtu 6 Maret 1954 Hari ini adalah hari terakhir rombongan kami bersatu di Palembang Siang hari rombongan akan terpecah sebagian ke Jambi Soekmono Ny Soeleiman Sri Woerjani dan Uka sebagian lagi ke Lahat Soejono Verstappen Basoeki dan Johannes sebagian masih tinggal satu hari lagi di Palembang untuk meninjau kuburan kuburan Tionghoa de Casparis Damais dan Buchari sedangkan Van Heekeren pulang ke Jakarta Pagi hari pukul 7 40 kami berkunjung ke rumah Kolonel Bambang Utojo di mana kami diterima dengan sangat ramah tamah Beliau sendiri ternyata sangat menaruh minat terhadap sejarah dan kepurbakalaan Kira kira sejam kemudian kami minta diri lalu ke rumah dokter Lo Djien Soei untuk menyelesaikan soal keuangan perawatan Van Heekeren Kemudian kami mengunjungi Wali Kota di kantor untuk pamitan dan mengucapkan terima kasih atas segala bantuan beliau di dalam Kota Palembang Pun kami juga menemui Mr Liem dari N V Ong Boen Tjit untuk menyatakan terima kasih kami Sementara para anggauta rombongan yang akan meninggalkan Palembang berkemas kemas Casparis beserta dengan Damais dan Buchari pergi ke kuburan Tionghoa di Talang Krangga untuk mencari keterangan keterangan yang mungkin dapat memberi bahan sejarah Ternyata penyelidikan di sini tidak membawa hasil yang diharapkan Kecuali sangat luasnya pekuburan ini seluruhnya tertutup sama sekali oleh alang alang sedangkan banyak kuburan tidak berangka tahun Di tepi jalan jalan kecil di sana hanya terdapat kuburan kuburan dari zaman Republik Tiongkok sesudah 1911 Hanya satu berangka tahun pertama pemerintahan Hsiuan T ung 1909 M dan ada lain lagi dari tahun ke 14 T ung Chih 1875 M Tidak mustahil bahwa penyelidikan lebih seksama di semua kuburan kuburan Tionghoa akan dapat memberi sesuatu hasil menarik misalnya kuburan kuburan yang terletak di dekat Gunung Mahmiru di bagian timur Palembang Ulu Pukul 11 45 rombongan yang ke Lahat diantarkan Saleh ke boom DKA untuk melanjutkan perjalanan mereka naik kereta api Setelah itu berangkatlah rombongan selebihnya ke Talangbetutu Pukul 1 10 Van Heekeren terbang ke Jakarta dan pukul 1 40 rombongan Jambi naik ke udara Petang hari rombongan de Casparis mengunjungi keramat Ario Dilah dan Ario Damar Kedua Ario ini dianggap bersaudara sedangkan saudara yang ketiga Ario Carang hilang di dalam sumur tak jauh dari situ Makam di sini lebih besar daripada makam makam umumnya dan batu nisannya menarik perhatian Sayang bahwa tulisan yang ada pada kuburan Ario Damar sudah tak dapat dibaca lagi Sumber 1 Amerta 3 Pusat Penelitian Arkeologi Nasional 1985 2 Menyelusuri Sungai Menurut Waktu Penelitian Arkeologi di Sumatera Selatan Jakarta 2006 3 https id wikipedia org wiki Sumatra Selatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: