Honda

Jaga Transparansi Pengawasan Makro Prudensial, BI Luncurkan KSK No 38

Jaga Transparansi Pengawasan Makro Prudensial, BI Luncurkan KSK No 38

PALPRES COM Bank Indonesia meluncurkan Buku Kajian Stabilitas Keuangan KSK Nomor 38 secara virtual Jumat 13 5 Peluncuran KSK ini mengambil tema Sinergi dan Inovasi untuk mengakselerasi dan menjaga ketahanan sistem keuangan Dalam sambutannya Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan tiga hal penting dari peluncuran KSK Nomor 38 ini Pertama peluncuran KSK Nomor 38 ini adalah wujud nyata dari kuatnya komitmen BI akan transparansi dan komunikasi kepada publik atas tugas dan juga kewenangan BI yang diamanatkan oleh Undang undang kepada BI untuk melakukan pengaturan dan pengawasan makro prudensial Tentu saja ini bagian dalam sinergi kita di bawah komite stabilitas sistem keuangan di bawah Kementerian Keuangan dan anggotanya yakni Bank Indonesia OJK dan LPS ungkap Perry Perry mengungkapkan stabilitas sistem keuangan adalah tanggung jawab bersama empat lembaga tersebut Dari pemerintah menjaga stablitas keuangan dari kebijakan fiskal dan juga stabilitas pasar obligasi pemerintah Dari Bank Indonesia menjaga makro prudensisal dan stabilitas bidang moneter OJK menjaga stablitas kesehatan dan individu sektor jasa keuangan dan LPS menjaga penjaminan dan penyelamatan perbankan Kajian stabilitas keuangan adalah kajian yang kami lakukan dalam rangka melakukan tugas tugas pengaturan dan kebijakan makro pridensial kata Perry Tiga aspek penting dalam kebijakan makro prudensial adalah bagaimana Bank Indonesia turut mendorong intermediasi perbankan dari sisi makro prudensial bagaimana mendorong intermediasi khususnya dari perbankan untuk pembiayaan dunia usaha dalam pemuliah ekonomi sesuai dengan siklus keuangan yang ada Kebijakan makro prudensial juga tentu saja menyangkut masalah surveillance pengawasan dari sistem keuangan koordinasi erat dengan OJK yang melakukan pengawasan dan pengaturan dibidang individu lembaga keuangan kordinasi yang erat antara pengawasan makro prudensial secara sistemik dari Bank Indonesia dan pengawasan secara individu dari OJK kesemuanya menjadi pilar dari stabilitas sistem keuangan terang Perry Lebih lanjut disampaikan Perry bagian ketiga dari makro prudensial ialah bagaimana Bank Indonesia turut mendukung inklusi keuangan Akses keuangan bagi UMKM maupun dari kelompok kelompok masyarakat menjadi kontribusi kewenangan dan dedikasi bank indonesia di dalam menjaga stabilitas keuangan dari sisi makro prudensial yakni Intermediasi pengawasan secara sistemik dan juga inklusi keuangan Itulah yang kita lakukan dari peluncuran buku KSK Nomor 38 sebagai komitemen kami untuk setiap semester meluncurkan kajian kajian yang dilakukan Bank Indonesia terhadap stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan dan bagaimana intermediasi pengawasan sistemik dan inklusi keuangan dalam makro prudensial dan itu wujud nyata komitmen kami untuk transparansi dan dedikasi kepada masyarakat dan kepada publik paparnya Kedua pokok pokok isi di dalam kajian stabilitas sistem keuangan ini secara rutin disampaikan kepada publik Dapat saya simpulkan kami melihat dan ini juga sejalan dan konsisten dengan hasil rapat dengan KSSK yang sudah kami sampaikan secara keseluruhan stabilitas sistem keuangan kita terjaga secara sehat dan kuat permodalan yang sangat tinggi persyaratan modal yang cukup tinggi 24 persen NPL yang rendah dan tentu saja dari sisi ini stabilitas kita sangat kuat sambungnya lebih dari itu kondisi likuiditas sangat sangat longgar aset likuid per DPK sangat besar dan itu bagian dari komitmen untuk meyakinkan likuiditas yang sangat longgar bagi perbankan untuk bisa membiayai sektor usaha Kredit perbankan intermediasi juga semakin kuat 5 4 persen pada akhir tahun 2021 dan insyaa Allah akan meningkat 7 9 persen tahun ini Terimakasih kepada seluruh industri perbankan yang terus meningkatkan intermediasinya dan juga servis servis dari perbankan untuk UMKM inklusi ekonomi bahkan kredit UMKM itu meningkat lebih tinggi dari 11 atau 12 persen ini bukti bahwa secara sinegri dari pihak terkait sangat kuat untuk bisa terus menjaga stabilitas keuangan dan mendorong intermediasi meningkatkan inklusi ekonomi secara bersama untuk mendorong pemulihan ekonomi pungkasnya BET

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: