RDPS
Honda

Catatan Perjalanan ke Sumatera Selatan dan Jambi (Bagian Pertama)

Catatan Perjalanan ke Sumatera Selatan dan Jambi (Bagian Pertama)

Oleh Dudy Oskandar Jurnalis dan Peminat Sejarah Sumatera Selatan KURANG lengkapnya pengetahuan mengenai arkeologi dan terutama prasejarah di Sumatera Selatan sejak semula mendasari pilihan untuk menyelidiki pulau luas ini Di mana kajian mengenai adaptasi manusia sepanjang waktu menemukan lahan yang sungguh istimewa dari keanekaragaman lingkungan ekologi gunung gunung berapi sampai ke dataran rendah terdapat pula pengaturan kehidupan sosial budaya yang mungkin dihubungkan dengan penghunian manusia yang sudah nyata berlangsung dari zaman dahulu kala Dari abad ke 7 hingga akhir abad ke 14 provinsi ini merupakan pusat Kerajaan Budda Sriwijaya yang mempengaruhi sebagian besar kawasan Asia Tenggara Sriwijaya adalah pusat penting bagi perluasan agama Budha di Kepulauan Nusantara pada abad ke 8 hingga abad ke 12 Sriwijaya juga kerajaan bersatu pertama yang mendominasi sebagian besar Nusantara yang kini disebut Indonesia Karena posisi geografisnya ibukota Sriwijaya Palembang menjadi pelabuhan berkembang yang sering dikunjungi oleh para pedagang dari Timur Tengah India dan Tiongkok Dimulai pada abad ke 16 Islam mulai menyebar di wilayah tersebut secara efektif menggantikan agama Hindu dan Buddha sebagai agama dominan di wilayah tersebut Pada abad ke 17 Kesultanan Islam Palembang didirikan dengan Palembang sebagai ibukotanya pada saat itu pula orang orang Eropa mulai berdatangan di wilayah ini Belanda menjadi kekuatan dominan di wilayah tersebut Melalui Perusahaan Hindia Timur Belanda Belanda memberikan pengaruh terhadap Kesultanan Palembang Hingga pada akhirnya Kesultanan Palembang dibubarkan Wilayah ini seperti wilayah lainnya di indonesia Belanda mengambil alih pemerintahan untuk abad berikutnya tetapi selama Perang Dunia II Jepang menyerang Palembang dan mengusir Belanda Jepang menduduki wilayah Sumatra Selatan sampai Agustus 1945 ketika mereka menyerah kepada pasukan Sekutu Belanda berusaha untuk kembali ke wilayah tersebut tetapi ini ditentang oleh Republik Indonesia yang baru dideklarasikan sehingga terjadi Perang Kemerdekaan Pada akhirnya Belanda mengakui kedaulatan Indonesia dan menarik diri dari wilayah tersebut pada tahun 1950 Provinsi Sumatera Selatan kemudian dibentuk pada 12 September 1950 Namun berdasarkan peraturan daerah Provinsi Sumatra Selatan tentang hari jadi provinsi Sumatra Selatan maka Pemerintah Sumatra Selatan menetapkan bahwa 15 Mei 1946 merupakan hari jadi provinsi Sumatra Selatan Sumsel Atas inisiatif dan perintah Menteri P P K Mr Muh Yamin maka dengan surat keputusannya tanggal 25 Pebruari 1954 No 8778 Kab diberangkatkan rombongan yang terdiri atas dua belas orang di antaranya terdapat beberapa mahasiswa dari Universitas Indonesia sebagai suatu langkah dalam segi pendidikan untuk melakukan peninjauan kepurbakalaan ke daerah Sumatra Selatan dan Jambi selama kurang lebih dua minggu Dua belas orang itu ialah 1 Drs Soekmono Akting Kepala Dinas Purbakala selaku pemimpin rombongan 2 Dra Ny S Suleiman Ahli Purbakala pada Dinas Purbakala 3 Dr J G de Casparis Ahli Epigrafi pada Dinas Purbakala 4 H R Van Heekeren Ahli Prehistori pada Dinas Purbakala 5 Boechari Asisten pada Dinas Purbakala mahasiswa ilmu purbakala 6 Uka Tjandrasasmita Asisten pada Dinas Purbakala mahasiswa ilmu purbakala 7 Basoeki Sinder Kepala pada Dinas Purbakala 8 L C Damais Ahli Epigrafi Membre permanent Directeur d Etudes a I Ecole Frangaise d Extr me Orient 9 Dr H Th Verstappen Ahli Geomorfologi pada Jawatan Topografi Angkatan Darat 10 R P Soejono mahasiswa ilmu purbakala Jakarta 11 Nn Sri Woerjani Kamil mahasiswa ilmu purbakala Jakarta 12 Johannes mahasiswa ilmu geologi Bandung Mengingat akan a luasnya daerah yang akan ditinjau b sempitnya waktu lebih dari dua minggu memberatkan jalannya pekerjaan kantor pusat Dinas Purbakala C tidak perlunya bahwa rombongan seluruhnya tetap bersatu maka diputuskan untuk mula mula bersama meninjau daerah Palembang selama kurang lebih 6 hari dan kemudian memecah rombongan itu menjadi tiga Pemilihan orang orangnya untuk tiap bagian ini sedapat mungkin disesuaikan dengan obyek obyek yang akan ditinjau dan adanya obyek obyek itu di sesuatu daerah Begitu pula caranya membagi mahasiswa mahasiswa disesuaikan dengan minat dan jurusan mereka masing masing agar dalam perjalanan itu mereka dapat mengambil manfaat sebanyak banyaknya untuk pendidikan mereka baik dari obyek obyek yang mereka lihat maupun dari ahli ahli yang mereka ikuti Demikianlah maka 1 Rombongan Epigrafi yang terdiri atas Dr J G de Casparis L C Damais dan Boechari meninjau daerah sekitar Danau Ranau dan Lampung 2 Rombongan Preshistori yang terdiri atas H R Van Heekeren Basoeki dan Soejono dibantu oleh Dr H Th Verstappen dan Johannes mengunjungi daerah Pasemah Lahat Pagaralam 3 Rombongan Arkeologi yang terdiri atas Drs R Soekmono Dra Ny S Suleiman Nn Sri Woerjani Kamil dan Uka Tjandrasasmita pergi ke daerah Jambi dan Merangin Sumber 1 Amerta 3 Pusat Penelitian Arkeologi Nasional 1985 2 Menyelusuri Sungai Menurut Waktu Penelitian Arkeologi di Sumatera Selatan Jakarta 2006 3 https id wikipedia org wiki Sumatra Selatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: