Ajinomoto Jaga Hijaunya Indonesia
JAKARTA, PALPRES.COM- Ajinomoto konsisten melakukan praktik ekonomi sirkular untuk ciptakan proses produksi ramah lingkungan. Konsep circular economy (ekonomi sirkular) berkaitan dengan salah satu kebijakan yang digulirkan Kementerian Perindustrian, yakni industri hijau.
Implementasi industri hijau mengupayakan efisiensi dan efektivitas terhadap penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Adapun pengembangan ekonomi sirkular membawa peluang bagi sejumlah sektor industri di Indonesia, termasuk Ajinomoto.
Ajinomoto melakukan praktik ekonomi sirkular sambil mempertahankan dan meningkatkan efisiensi produksi dari hulu hingga hilir pada proses produksi yang ada.
Di hulu, dengan teknologi yang dimiliki, Ajinomoto menekan penggunaan raw materials untuk meningkatkan produktivitas. Pada proses tersebut hingga mencapai hilir nya, Ajinomoto menghasilkan co-product atau produk samping yang memiliki nilai jual dan bisa diaplikasikan di bidang pertanian.
Selain mengolah produk samping cair dari hasil produksi MSG, Agriculture Development (Agri Dev) Department Ajinomoto juga mengolah produk samping dalam bentuk padat menjadi pembenah tanah GCC Mix, material pakan ternak TRITAN, dan beberapa co-product lainnya yang juga mempunyai nilai jual.
Pabrik Ajinomoto di Mojokerto juga telah melakukan berbagai upaya untuk mencapai Zero Waste yang merupakan upaya meminimalkan dan mengurangi pencemaran lingkungan hingga ke titik nol.
Berbagai upaya telah dilakukan Ajinomoto, seperti pengurangan emisi karbon, pengurangan konsumsi air, penerapan Bio-Cycle & Eco-Activity yang menghasilkan co-product seperti Pupuk AJIFOL, AMINA, dan bahan baku pakan ternak FML, selain itu ada juga peningkatan pengelolaan air limbah supaya ketika disalurkan ke Sungai Brantas kualitas airnya menjadi lebih baik dan bersih.
Shinichi Matsumoto, Presiden Direktur PT AJINOMOTO Indonesia mengatakan juga menjelaskan mengenai usaha Ajinomoto dalam kegiatan konservasi air yang juga berkomitmen mendukung pelestarian lingkungan dengan mengurangi penggunaan air hingga 31%, dari based line tahun 2016, dengan melakukan penghematan melalui peningkatan kualitas air (water treatment) pada aktivitas produksi.
“Komitmen kami ini juga merupakan wujud partisipasi Ajinomoto dalam mensukseskan program pelestarian lingkungan hidup dari Pemerintah Indonesia dan seiring dengan cita-cita Ajinomoto Co, Inc (Jepang) dalam membantu mengurangi dampak lingkungan hingga 50%. Langkah kami ini juga bertujuan untuk menjaga ketersediaan air dalam skala regional, sehingga dapat membantu mengatasi keterbatasan sumber daya air akibat peningkatan konsumsi air,” jelasnya.
BACA JUGA:53 Tahun Ajinomoto Perkuat Komitmen Tingkatkan Harapan Hidup Sehat
Ajinomoto aktif mengerjakan kegiatan reduce, reuse, recovery, dan recycle untuk penggunaan air di setiap aktivitas yang ada. Meski dengan mengurangi penggunaan air hingga 31%, kemampuan produksi MSG dan seasoning lain tidak terganggu dan masih bisa meningkat.
Untuk udara yang lebih baik, Ajinomoto berpartisipasi dalam menurunkan tingkat emisi karbon di Indonesia dengan mengurangi 38.500 ton CO2 (emisi karbon) dengan mengurangi konsumsi bahan bakar seluruh transportasi di tempat kerja serta memangkas penggunaan tenaga listrik. Seperti yang kita tahu, emisi karbon merupakan salah satu penyumbang pencemaran udara yang berdampak buruk pada kesehatan manusia dan lingkungan.
Kesehatan lingkungan sekitar menjadi hal penting yang menjadi perhatian, karena kualitas hidup manusia sangat bergantung dari seberapa bersihnya ekosistem di sekitar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: