Citraland
Honda

Bahtera Nuh Ditemukan di Pegunungan Turki?

Bahtera Nuh Ditemukan di Pegunungan Turki?

JAKARTA, PALPRES.COM - Keberadaan Bahtera Nuh (Noah’s Ark) sejak dahulu kala menjadi buruan peneliti. Ada yang mengatakan, kapal ini mendarat di Turki setelah 150 hari berada di dalam air.

Para ahli mengklaim mereka telah mengambil gambar bawah tanah dari objek berbentuk kapal misterius, yang ditemukan setengah abad yang lalu di Turki timur.

Perahu legendaris Nabi Nuh itu terkubur di tempat berbatu bernama situs Durupinar. Namun tidak semua orang meyakini ini. Ahli geologi mengklaim benjolan pegunungan hanyalah formasi gunung yang tidak biasa.

Dikutip dari Fox News, kru film dokumenter meyakini mereka telah menemukan bahtera itu, setelah melihat gambar, yang diperoleh dengan mengirim sinyal listrik bawah tanah melalui kabel.

"Ini adalah gambar sebenarnya dari Bahtera Nuh," kata Sertesen, yang sebelumnya merilis film dokumenter tentang menemukan bahtera pada tahun 2017.

"Mereka tidak palsu atau simulasi. Mereka menunjukkan seluruh kapal terkubur di bawah tanah," ujarnya.

Namun, para ilmuwan berpendapat, itu hanyalah formasi alam. Pasalnya, meskipun telah banyak ekspedisi untuk menemukan Bahtera Nuh, tidak ada bukti fisik yang benar-benar muncul.

Menurut kisahnya, Nuh memuat dua dari setiap hewan ke dalam bahtera sepanjang 150 meter untuk menyelamatkan mereka dari banjir besar. 

Dalam Kitab Kejadian disebutkan bahwa pegunungan Ararat, di tempat yang sekarang adalah Turki timur, merupakan wilayah di mana Bahtera Nuh berhenti setelah banjir besar melanda.

Meskipun banyak ekspedisi berupaya menemukan bahtera itu melintasi pegunungan yang luas, tidak ada bukti fisik yang muncul. Fokus utama dari banyak pencarian adalah situs Durupinar yang membentang sepanjang 150 meter di antara pegunungan.

Beberapa pendapat mengklaim objek aneh itu adalah sisa-sisa kapal Nuh yang terkubur jauh di bawah tanah, sementara para ilmuwan berpendapat itu adalah formasi alami.

Kini, pemindaian objek 3D berupaya membuktikannya. Pemindaian ini diciptakan oleh insinyur komputer dan arkeolog Andrew Jones, serta ahli geofisika John Larsen, dalam upaya untuk mempelajari objek aneh itu.

Jones dan Larsen berbagi penemuan mereka dengan Sertesen, sutradara film dokumenter 2017 "Noah's Ark". Sertesen mengakui bahwa gambar tersebut belum tentu dari Bahtera Nuh. Bisa saja dair kapal lain. "Itu memang kapal, tapi terlalu dini untuk disebut Bahtera Nuh," katanya.

Situs berbentuk kapal ditemukan pada tahun 1959 oleh Kapten Ilhan Durupinar, seorang ahli kartografer. Penelitian ilmiah pertama dari formasi ini dilakukan 26 tahun kemudian, dengan para peneliti menyimpulkan bahwa sangat mungkin bahwa formasi bawah tanah itu adalah sebuah kapal. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: