BSI dan Laznas BSM Umat Beri Bantuan Rp80 Juta untuk Dua Rumah Singgah
JAKARTA, PALPRES.COM- BSI dan Lembaga Amil Zakat Nasional Bangun Sejahtera Mitra Umat (Laznas BSM Umat) bersama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memberikan bantuan biaya operasional dua rumah singgah.
Bantuan diberikan kepada dua Yayasan yaitu Rumah Singgah Peduli Indonesia dan Rumah Satu Hati, Kenari Jakarta Pusat dengan total Rp80 juta.
Penyerahan bantuan kepada dua rumah singgah tersebut, secara simbolis dilaksanakan pada 12 dan 13 Juli 2022 oleh Direktur Program Care, Ilham Syahputra.
Dalam sambutannya Direktur Care Program Yayasan BSMU, Ilham Syahputra berharap bantuan yang diberikan bisa meringankan beban pasien yang sedang berobat.
BACA JUGA:Laznas BSM Umat Gelar Live Streaming Kurban Nonstop 4 Hari di 28 Kota
“Selain itu bantuan ini juga sebagai bentuk simpati terhadap masyarakat yang tidak mampu dalam menjalani pengobatan,” kata Ilham.
Ilham juga menyampaikan terima kasih kepada BSI dan para donatur sehingga bantuan ini bisa disalurkan.
Menyusul di Rabu 13 Juli 2022 diberikan secara simbolis bantuan dana kepada Yayasan Rumah Satu Hati yang berlokasi di Kenari Jakarta Pusat.
Bantuan ini bertujuan untuk dapat mendukung kebutuhan sarana, prasarana dan pengobatan pasien rumah singgah yang tidak ditanggung BPJS/ Jamkesmas.
Rumah Singgah Peduli Indonesia menampung pasien kurang mampu dari berbagai daerah di Indonesia dengan berbagai keluhan penyakit. Terdiri dari pasien anak-anak dan dewasa. Seperti scoliosis, kanker, jantung dan lain sebagainya.
Sedangkan Yayasan Rumah Satu Hati merupakan hunian sementara bagi pasien dan keluarga pasien khusus dalam pengobatan penyakit hati.
Yayasan Rumah Satu Hati tidak hanya membantu memberikan rumah singgah bagi pasien penyakit hati tetapi juga mengedukasi masyarakat dan melakukan pendampingan terkait dengan penyakit hati.
Yayasan Rumah Satu Hati telah membantu beberapa anak yang membutuhkan bantuan cangkok hati.
Heri salah satu pengurus Yayasan Rumah Satu Hati mengatakan ingin sekali membangun bank organ hati. “Karena saat ini di Indonesia belum ada bank organ hati untuk membantu para pejuang hati,” kata Heri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: