Honda

Dr Adil Ceramah "Embun Pagi" di IMAAM Center Washington DC

 Dr Adil Ceramah

CERAMAH - Wakil Rektor I UIN Raden Fatah, Dr. Muhammad Adil saat menyampaikan tausiah agama di Masjid IMAAM Center, Washington DC, USA, Sabtu (24/07/22). Foto: Istimewa--

WASHINGTON DC, PALPRES.COM - Untuk mewujudkan komitmen dan melaksanakan pengabdian masyarakat tingkat internasional, Wakil Rektor I UIN Raden Fatah, Dr. Muhammad Adil menyampaikan tausiah agama di Masjid IMAAM Center, WASHINGTON DC, USA, Sabtu (24/07/22).

“Alhamdulillah saya dipercaya untuk menyampaikan khutbah dalam acara ceramah Embun Pagi di IMAAM Center. Ini merupakan amanah penting mengingat muslim di AS adalah kelompok minoritas, dan saya dipercaya untuk berbagi pengetahuan,” jelas Dr Adil.

Kehadiran narasumber dari Indonesia semakin menguatkan makna tentang bagaimana Islam yang baik dan benar, jelas Adil. Ia juga menegaskan bahwa tampilmya ia sebagai pembicara tidak lepas dari President IMAAM sendiri. Sekaligus juga menunjukkan terlaksananya kegiatan pengabdian masyakat bertaraf internaional.

Tema khutbah yang diambil adalah tentang Cinta, yang ditekankan pada perwujudan rasa cinta kepada semua makhluk.

BACA JUGA:Jalan UIN Raden Fatah Menuju World Class University Semakin Terbuka

“Islam menegaskan untuk selalu memandang kecintaan kepada semua makhluk adalah yang paling utama. Sejarah panjang Islam adalah sejarah kecintaan dan penghargaan kepada semua yang ada dimuka bumi. Ini yang harus kita jadikan teladan bersama,” ujarnya.

Dr. M. Adil juga menjelaskan bahwa Islam tidak muncul begitu saja seperti yang sekarang ini ataupun seperti masa Rasulullah semata. Islam adalah sejarah panjang yang berulang dan menunjukkan banyaknya perjuangan serta pengorbanan yang harus dilakukan para nabi.

“Kita bisa lihat dari bagaimana Nabi Ibrahim yang harus berjuang dengan berpindah-pindah ke banyak tempat, sampai kemudian ke Mekkah. Hal yang paling menonjol adalah perjuangan Nabi Ibrahim AS adalah menyadarkan manusia yang menyembah berhala, bulan bintang dan menuhankan manusia. Nabi Ibrahim ternyata tidak bisa mewujudkan hal itu secara maksimal. Sampai kepada Nabi Muhammad pun diawali dengan perjuangan menyadarkan manusia menyembah berhala di kawasan Mekkah”, jelasnya.

Wakil Rektor I UIN Raden Fatah ini juga menjelaskan bahwa apa yang dilakukan manusia saat ini adalah napak tilas perjalanan dan perjuangan para nabi sebelumnya. Napak tilas dalam arti kembali menelusuri perjuangan para nabi dan kembali menyadarkan manusia untuk kembali pada ajaran Allah Subhanahu Wata'alla.

BACA JUGA:Pertama di Indonesia, UIN Raden Fatah MoU dengan Thunderbird School of Management Arizona State University

Kegiatan ceramah subuh di IMAAM Center ditutup dengan sarapan pagi bersama dengan keluarga besar warga Indonesia yang berada di AS. Sekitar 200 orang WNI hadir dalam acara tersebut dan silaturrahim terus berlangsung. (rilis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: