Honda

7 Daerah Kirim Peserta Lomba Tari Kreasi Tradisional

  7 Daerah Kirim Peserta Lomba Tari Kreasi Tradisional

Pendaftaran lomba tari kreasi tradisional yang digelar di Museum Perjuangan Garuda Sriwijaya Subkoss, Kota Lubuklinggau. -Frans-palpres.com

LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM - Sedikitnya 7 kabupaten/kota di Sumatera Selatan (Sumsel) mengirimkan delegasinya untuk mengikuti lomba tari kreasi tradisional yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumsel melalui UPTD Museum Negeri Sumsel, di Museum Perjuangan Garuda Sriwijaya Subkoss, Kota LUBUKLINGGAU

Jumlah peserta tersebut diprediksi bertambah mendekati hari pelaksanaannya. 

"Sejauh ini sudah ada 12 sanggar berasal dari Lubuklinggau, Musi Rawas, Muratara, Muba, OKU Selatan, Empat Lawang dan Lahat yang memastikan diri ikut lomba tari kreasi tradisional, tema besar tari yang dibawahkan adalah Akulah Sriwijaya," jelas Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel, H. Chandra Amparyadi melalui Kepala Unit Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya, Eva Kusmalwati.

Lomba dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ini, juga menggelar 7 tangkai lomba  permainan tradisional tingkat SMP dan SMA sederajat di Kota Lubuklinggau, Kabupaten Musi Rawas (Mura)!dan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara). 

BACA JUGA:Pengunjung Museum Subkoss Meningkat

"Sudah 5 sekolah yang mengirimkan peserta didiknya untuk mengikuti lomba tradisional, biasanya para peserta banyak mendadtar mendekati hari pelaksanaan, karena proses pendaftaran bisa menggunakan online," katanya.

Eva mengungkapkan, lomba tradisional yang bakal diperlombakan yaitu bakiak, enggrang batok, congklak, balap ban, yeye karet, cak engkleng dan gobak sodor. 

"Pelaksanannya mulai tanggal 5 sampai 9 Agustus 2022, dan sebenarnya lomba permainan tradisional menjadi agenda rutin diadakan setiap tahun di Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya, dengan tetap melaksanakan protokol Covid-19," katanya.

Eva menuturkan, permainan tradisional memilik banyak manfaat dalam tumbuh kembang pembentukan karakter anak-anak, diantaranya seperti membangun rasa percaya diri, melatih konsentrasi dan ketangkasan anggota badan, menyambung persahabatan, mengajari cara bekerja sama dengan orang lain, dan mengubah hal-hal sederhana menjadi hal yang menyenangkan. 

BACA JUGA:Museum Sumsel Konservasi Arca Orang Menunggang Kerbau

"Permainan tradisional juga dapat menghilangkan rasa bosan," tukasnya.

Selain itu, tujuannya dapat melahirkan kader-kader penerus bangsa berdaya intelektual tinggi serta mengetahui wawasan dan pengetahuan sejarah, kebudayaan dan pariwisata lokal maupun nusantara. 

Kemudian menciptakan pribadi-pribadi yang mampu menghadapi era globalisasi bermental kompetitif, berorientasi ilmiah serta berpandangan jauh kedepan.

"Menumbuhkan kecintaan generasi muda kepada kebudayaan dan peninggalan bersejarah, mengenalkan lagi koleksi museum, mengenalkan dan melestarikan permainan tradisional, dan melestarikan nilai-nilai yang terkandung dalam permainan tradisional," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com