Honda

Penguasa Palembang Sebelum Sriwijaya (Bagian Ketiga)

Penguasa Palembang Sebelum Sriwijaya (Bagian Ketiga)

Peta dan gambar udara sebelah Selatan bukit Seguntang di wilayah Karang Anyar dan Kelurahan 36 Ilir Kecamatan Ilir Barat I Palembang, terdapat sebuah dataran rendah berupa rawa (sekarang menjadi kawasan Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya). Berdasarkan p--Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata

Oleh Dudy Oskandar
(Jurnalis dan Peminat Sejarah Sumatera Selatan)

SEJARAH dinasti Ming (1268-1643) mengemukakan bawha San-fo-tsi dulu disebut Kandali. Jadi mungkin Kandali terletak di wilayah San-fos-tsi, atau Kandali menjadi jajahan San-fo-tsi dalam hal San-fo-tsi identik dengan Sriwijaya (Muliana 1981).

Menurut catatan Tiongkok kerajaan San-fo-tsi berada di Laut Selatan antara Kemboja (Chen-la) dan She-po (Jawa). Raja San-fo-tso bersemanyam di Chan-pei (Jambi).

Menurut Mulyana (1981), tuponim Kandali dan Kantoli yang berada di sekitar Jambi, mungkin berasal dari India Selatan.

Kedua tuponim, yakni Kandali dan Kantoli, berasal dari transliterisasi Tiongkok suatu tempat yang belum diketahui hingga sekarang, sepertinya Benggala – Benggali, Ghandara – Ghandari, Badara – Badari, Kuntala – Kuntali, Kantoli – Kandali.

BACA JUGA:Penguasa Palembang Sebelum Sriwijaya (Bagian Pertama)

Lebih jauh dikemukakan bahwa gophala diucap ghopal, Sanjaya sebagai Sanjay, Sriwijaya sebagai Sriwijay.
Kuntala sebagai Kuntal dan juga Tungkal.

Di Sumatea Timur terdapat sungai Tungkal yang bagian hulunya bernama sungai Pengabuan dan hilirnya bernama sungai Tungkal yang bermuara di Kuala Tungkal.

Dalam penjumlahan negara Laut Selatan yang mengirim utusan ke Tiongkok, oleh I Tsing tidak disebut-sebut tentang kerajaan Kuntala (Kandali, Kantoli).

Nasib negara ini selanjutnya juga tidak diketahui, mungkin dikuasai oleh Jambi.

BACA JUGA: Penguasa Palembang Sebelum Sriwijaya (Bagian Kedua)

Yang jelas, pada abad ke-7, muncul dua kerajaan di pantai timur Sumatra yakni: Moloyu (Malayu, Jambi) dan Sriwijaya (Palembang).

Dalam perkembangan selanjutnya antara sekitar 670-742 Masehi Shih-li-fo-shih dianggap sebagai Sriwijaya dan antara 853 – 1037 Masehi sebagai San-fo-tsi.

Baru sekitar abad ke-7 di Sumatera Selatan terdapat kerajaan baru, yang dikenal dengan nama Sriwijaya.

Dengan adanya berita-berita dari sumber kronik orang-orang Cina, terutama kisah pelayaran I-tsing dari Kanton ke Sriwijaya pada tahun 671, yang menyebutnya dengan nama Shih-li-fo-shin atau San-fo-tsi, dan dari sumber naskah orang-orang Arab yang menamakannya Syarbazah atau Sribuza, banyak dibuat penelitian dan penulisan mengenai sejarah Kerajaan Sriwijaya ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com