Lewat SPM, Ajak Kaum Milenial Melek Pasar Saham

PRABUMULIH, PALPRES.COM – Soal pasar saham memang banyak orang belum paham. Khususnya kaum milenial di Kota Prabumulih.

Lewat Sekolah Pasar Modal (SPM), yang digelar STIE Al Furqon di Kampus STIE Al Furqon, setidaknya bisa memberikan wawasan dan pengetahuan bagi para mahasiswa yang merupakan kaum milenial. Dalam hal ini, STIE Al Furqon bekerja sama dengan IDX dan IPOT.

Kepala BEI Sumsel, Hari Mulyono bertindak selaku pemateri. Ia menjelaskan langkah awal dalam berinvestasi, bagaimana pengelolaannya, analisis thinkingnya, risikonya apa saja, dan potensi ketika berinvestasi. 

“IDX pun membunyai jargon 3P (Paham-Punya-Pantau),” kata Hari, kemarin.

Perwakilan IPOT, Fitria Andriani menambahkan tutorial cara membuat akun mulai investasi dan langkah-langkah cara membeli saham melalui aplikasi IPOT. 

“Semoga materi yang kita berikan bisa memberikan manfaat tentang pasar saham,” tukasnya.

Sementara itu, WK III STIE Al Furqon, M Robby Kurniawan ME menjelaskan, banyak kalangan anak muda belum memahami mengenai pasar saham, bahkan di kalangan dosen pun belum sepenuhnya memahami tentang potensi pengelolaan saham, bagaimana analysis thinkingnya sehingga perlu adanya edukasi mengenai hal tersebut melalui SPM ini.

“Harapannya ke depan STEI Al Furqon akan menjadi center Galeri Investasi (GI). Sehingga ketika orang ingin konsultasi mengenai investasi saham, kampus STEI Al Furqon-lah tempatnya,” terang Robby.

Ketua Yayasan STIE Al Furqon Ustadz Roij Alhadi MHum mengatakan, pemuda itu haram hukumnya menganggap asing di telinga tentang dunia investasi. Tetapi menjadikan investasi hal yang harus diketahui dan dipahami setiap orang. 

“Termasuk kita semua ada di sini, harus paham,” tandasnya.

Kegiatan ini juga dihadiri WK I Mudakhir Ilyas MESy, Ketua LPPM Fitria ME, dan lainnya. 

Kegiatan ditutup penyerahan cenderamata kepada pemateri, foto bersama, dan pembuatan akun. 

Agenda ini dihadiri sekitar 100 peserta dari mahasiswa STIE Al Furqon dan rekan-rekan undangan dari Unpra, UIN RF, ADI Prabumulih, serta beberapa stakeholders. (*)

 

Sumber: