Honda

Siap-siap Ya, Harga BBM Disinyalir Pekan Depan Naik

  Siap-siap Ya, Harga BBM Disinyalir Pekan Depan Naik

Pertamina menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai 1 November 2022 lalu untuk jenis Pertamax Turbo, yang turun menjadi Rp14.300 dari sebelumnya Rp14.950.--Dok Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel

JAKARTA, PALPRES.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membenarkan pemerintah sedang membahas wacana kenaikan BBM. Luhut memberi sinyal kemungkinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan kenaikan harga BBM pada minggu depan.

Purnawirawan TNI itu menyampaikan Presiden Jokowi telah mengindikasikan bahwa pemerintah tidak bisa terus mempertahankan harga solar dan Pertalite di harga saat ini.

"Itu modelling ekonominya saya kira sudah dibuat, nanti mungkin minggu depan presiden akan mengumumkan mengenai apa, bagaimana, mengenai kenaikan harga ini," kata Luhut dalam acara Kuliah Umum di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (19/8).

Jadi, menurut Luhut, Presiden sudah mengindikasikan tidak mungkin dipertahankan terus demikian, karena harga BBM Indonesia termurah sekawasan ini.

BACA JUGA:Pertamina Klaim Realisasi BBM di OKU Timur Over Kuota

“Kita jauh lebih murah dari yang lain, dan itu beban terlalu besar kepada APBN kita,’’ tegasnya.

Luhut mengakui Indonesia sudah cukup baik menjaga laju inflasi di level yang terkendali saat ini.

Inflasi Indonesia pada Juli 2022 tercatat sebesar 4,94 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Inflasi Indonesia masih lebih rendah dari sejumlah negara lain seperti Amerika Serikat yang mencapai 8,5 persen; Uni Eropa sebesar 8,9 persen, bahkan Turki sudah mencapai 79,6 persen.

BACA JUGA:Kelangkaan BBM Parah, Pemkab OKU Timur Cuekin Warganya

Namun, capaian inflasi ini melebihi dari batas atas sasaran tiga persen plus minus satu persen. Luhut telah meminta timnya untuk membuat modelling kenaikan inflasi.

Menurut dia, meski saat ini masih tergolong terkendali, laju inflasi akan sangat bergantung pada kenaikan solar dan Pertalite yang masih disubsidi pemerintah.

Dia meminta masyarakat untuk bersiap untuk kemungkinan adanya kenaikan harga BBM.

Pasalnya, pemerintah juga harus menekan terus meningkatnya beban subsidi di APBN.

BACA JUGA:Konsumsi BBM Bio Solar Naik, Pertamina Patra Niaga Sumbagsel Sebut Ada Praktik Tangki Modifikasi

"Karena bagaimanapun, tidak bisa kami pertahankan demikian. Jadi tadi, mengurangi pressure (tekanan) ke kita karena harga crude oil (minyak mentah) naik, itu kita harus siap-siap," pintanya.

Luhut mengungkapkan kenaikan harga Pertalite dan solar menjadi satu dari sejumlah strategi untuk bisa menekan beban subsidi.

Pemerintah juga berupaya mengurangi mobil-mobil berbahan bakar fosil dengan kendaraan listrik dan implementasi B40.

"Subsidi kami kemarin Rp 502 triliun, kami berharap kami bisa tekan ke bawah, tadi dengan pengurangan mobil-mobil combustion, diganti dengan listrik, kemudian B40, serta menaikkan harga Pertalite yang kami subsidi cukup banyak dengan solar," tukas Menko Luhut .

Artikel sudah tayang di jpnn.com dengan judul: Masyarakat Siap-siap Saja, Pak Luhut Sinyalir Harga BBM Naik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com