RDPS
Honda

Harga Naik, BBM Solar dan Pertalite Tetap Susah Didapat

 Harga Naik, BBM Solar dan Pertalite Tetap Susah Didapat

Antrean kendaraan bermotor di salah satu SPBU di Indralaya-Wijdan-palpres.com

BACA JUGA:Tim Bravo Polres OKU Timur Patroli di SPBU

Jadi kemana BBM kita ini, kepada Pertamina mohon distribusinya diperhatikan," harapnya.

Sementara petugas SPBU Kayu Are mengatakan, untuk pasukan sebenarnya biasa saja, namun khusus Solar dan Pertalite agak dibatasi pembeliannya.

Tidak boleh membeli terlalu banyak karena memang ada kuotanya, namun pengiriman dari pertamina tetap tidak ada hambatan.

"Ya, karena itu banyak yang mengantre, kalau BBMnya datang langsung diserbu, tapi untuk BBM jenis yang lainnya masih ada," ungkapnya.

BACA JUGA: Harga BBM Naik, Satreskrim Polres OKUT Cek SPBU Perbatasan Sumsel-Lampung

Saat ini harga BBM antaranya Pertamax Rp 14.850 per liter, Pertalite  Rp10ribu perliter, Dex Rp 17.550 per liter, Dexlite Rp 17.450per liter, Turbo Rp 16.250 per liter, Biosolar Rp 6.800 per liter. 

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ogan Ilir menyoroti subsidi BBM tak tepat sasaran.

Pandangan tersebut disampaikan terkait dengan kenaikan harga BBM yang diumumkan pemerintah sejak Sabtu 3 September 2022 lalu.

"Terkait kenaikan harga BBM ini memang berdampak khususnya bagi kalangan menengah ke bawah," ujar Ketua DPC PPP Ogan Ilir, Zahrudin Moza, Sabtu 10 Agustus 2022.

BACA JUGA: Harga BBM Naik, Satreskrim Polres OKUT Cek SPBU Perbatasan Sumsel-Lampung

Zahrudin menyadari bahwa kenaikan harga BBM berdampak pada kenaikan harga barang kebutuhan pokok.

Namun di sisi lain, jika pemerintah tidak menaikkan harga BBM, maka akan membebani APBN.

"Ini buah simalakama, bagaimana ini?," katanya.

Menurut mantan bendahara DPC PPP Ogan Ilir ini, meskipun harga minyak dunia turun, namun subsidi BBM yang terlampau tinggi dapat meningkatkan laju inflasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com