Honda

Mayat Mr X Mengapung di Sungai Dekranasda Jakabaring

 Mayat Mr X Mengapung di Sungai Dekranasda Jakabaring

Anggota Unit Identifikasi Polrestabes Palembang saat melakukan evakuasi mayat Mr X dari Disungai Dekranasda Jakabaring.-Dok Palpres-palpres.com

BACA JUGA:Mayat di Aliran Sungai Lematang, Sebagian Tubuh Tinggal Tulang

Terpisah, Kanit Identifikasi Polrestabes Palembang, Iptu Agus Wijaya membenarkan telah menemukan seorang mayat laki-laki.

"Identitas korban belum diketahui, korban memiliki anting besar di telinga sebelah kiri, masih memegang kaleng lem Aibon di tangan sebelah kiri, dari tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," beber Iptu Agus.

Masih dikatakan Iptu Agus, mayat itu lalu dibawa ke RS Bhayangkara Moh Hasan Palembang untuk diambil visum. 

"Mayat itu memiliki ciri-ciri memakai pakaian jaket warna hijau dan celana panjang," tandasnya.  

BACA JUGA:Mayat Dua Perempuan Ditemukan di Pantai Belo Laut, Diduga Warga Banyuasin

Mayat di Sungai Lematang

Warga Desa Pulau Pinang, Kecamatan Pulau Pinang, Kabupaten Lahat, beberapa waktu lalu dibuat heboh dengan penemuan mayat tanpa identitas dengan kondisi tubuh hancur di tepian Sungai Lematang.

Setelah menerima laporan warga, Kapolsek Pulau Pinang, anggota piket beserta Kanit Intelkam Polsek Pulau Pinang, anggota Pospol dan anggota Reskrim, serta Anggota Babinsa Koramil 405-07/Pulau Pinang Sertu Jaka Pertaka berangkat menuju lokasi.

Kapolres Lahat AKBP Eko Sumaryanto SIK melalui Kasubsi Penmas Humas Polres Lahat, AIPTU Lispono SH menjelaskan, belum diketahui identitas mayat. Jenis kelaminnya juga belum tahu, karena kondisi mayat sudah rusak sebagian.

“Kondisi mayat sewaktu ditemukan sudah dalam keadaan hancur pada bagian perut ke bawah, tangan kiri tinggal tulang, kaki sebelah kanan dan kiri dari paha sudah hancur dan hanya bersisa kedua telapak kaki,” ujarnya.

BACA JUGA:Heboh, Warga Temukan Mayat Perempuan Tinggal Tulang di Talang Kelapa

Ia melanjutkan, mayat tersebut telah dibawa untuk diindentifikasi, apa penyebab kematian dan warga mana.

"Sudah dibawa, agar segera dilakukan identifikasi mayat yang sudah rusak tersebut," beber Lispono.

Tidak mudah menuju lokasi penemuan mayat. Sebab harus ditempuh dengan berjalan kaki menyusuri tepian Sungai Lematang yang berbatu dan licin, serta permukaan air yang cukup tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com