Honda

Tragedi Kanjuruhan: FIFA Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Tragedi Kanjuruhan: FIFA Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Semua bendera anggota FIFA berkibar setengah tiang sebagai bentuk belasungkawa FIFA atas tragedi Kanjuruhan, yang merenggut ratusan nyawa.--Twitter @FIFA

ZURICH, PALPRES.COM – Federasi sepakbola dunia (FIFA) menunjukkan belasungkawa mendalam dan simpati untuk Tragedi Stadion Kanjuruhan lewat pengibaran bendera setengah tiang di markas mereka di Swiss.

Dalam akun resminya, FIFA menunjukkan deretan bendera dikibarkan setengah tiang. 

Bendera-bendera tersebut merupakan negara anggota FIFA dan bendera konfederasi, yang dikibarkan setengah tiang.

"Seluruh bendera anggota FIFA, dan Konfederasi kini dikibarkan setengah tiang di kantor pusat, sebagai bentuk penghormatan pada orang-orang yang kehilangan nyawanya (di Tragedi Stadion Kanjuruhan)," kata FIFA dalam pernyataan mereka.

BACA JUGA:Ada Ban Hitam di Derby Manchester, Penghormatan Korban Tragedi Kanjuruhan

Sebelumnya Presiden FIFA Gianni Infantino sudah mengucapkan duka cita mendalam untuk Tragedi Stadion Kanjuruhan.

"Ini adalah hari yang kelam untuk seluruh yang terlibat di sepak bola, sebuah tragedi. Saya mengirimkan ucapan duka cita mendalam untuk keluarga dan rekan-rekan korban meninggal dunia akibat insiden tragis ini," tutur Infantino.

Tragedi Kanjuruhan terjadi dalam laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya pada Sabtu 1 Oktober 2022 malam WIB. 

Saat itu, terjadi kericuhan di Stadion Kanjuruhan yang bermula dari kekecewaan suporter Arema, karena tim kesayangan mereka kalah 2-3 dari Persebaya. 

BACA JUGA:Saksi Mata Ini Ceritakan Detik-detik Mencekam di Stadion Kanjuruhan Malang

Aremania - sebutan untuk pendukung Arema FC - berbondong-bondong memasuki lapangan setelah peluit panjang dibunyikan wasit. 

Situasi menjadi kacau dan petugas keamanan yang berjaga di lokasi, berusaha mengamankan situasi dengan menembakkan gas air mata.

Asap dari gas air mata yang dilontarkan pihak keamanan mengarah ke tribune dan mengepul di sisi selatan yang masih padat penonoton.

Disinyalir, akibat asap gas air mata itulah, suporter kehilangan kesadaran, hingga menimbulkan korban jiwa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: