Citraland
Honda

Bank Mandiri Catatkan Laba Bersih Rp30,7 triliun di Kuartal III 2022

Bank Mandiri Catatkan Laba Bersih Rp30,7 triliun di Kuartal III 2022

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi (tengah) didampingi (kika) Direktur Keuangan dan Strategi Sigit Prastowo,Wakil Direktur Utama Alexandra Askandar, Direktur Manajemen Risiko Ahmad Siddik dan Direktur Teknologi Informasi Timothy Utama saat meny--Istimewa/palpres.com

Pertumbuhan pengguna Kopra by Mandiri, yang kini juga telah hadir dalam versi mobile app, juga meningkat hampir dua kali lipat dalam satu tahun terakhir menjadi 68 ribu pengguna. 

“Kehadiran Livin’ dan Kopra by Mandiri juga turut menyumbang pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) khususnya dana murah yang signifikan. Ini membuktikan bahwa transformasi digital yang dilakukan Bank Mandiri telah berhasil berkontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan dengan tren yang terus membaik,” imbuh Darmawan. 

Benar saja, total dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri tumbuh positif 12,13% YoY dari Rp 1.213,99 triliun di kuartal III 2021 menjadi Rp 1.361,30 triliun di akhir kuartal III 2022 yang diitopang oleh peningkatan dana tabungan yang naik 15,1% YoY menjadi Rp 533 triliun secara konsolidasi. 

Tidak berhenti di situ, transformasi digital Bank Mandiri juga dilakukan dengan mendigitalisasi kantor cabang untuk mengoptimalkan layanan kepada nasabah. 

Bertajuk Smart Branch, bank berlogo pita emas ini telah mentransformasi 241 kantor cabang di seluruh Indonesia.  

BACA JUGA:Kunjungan Bank Mandiri Ke Kantor Redaksi dan Olahraga Bersama Jurnalis Palembang

Melalui konsistensi pengembangan bisnis dan transformasi digital, saham Bank Mandiri (BMRI) pun berhasil menorehkan penguatan harga mencapai level tertinggi baru sepanjang masa atau all-time high menjadi Rp 10.375 per lembar saham pada penutupan perdagangan saham Efek Indonesia, Jumat 21 Oktober dan bahkan, sempat bertengger di level Rp10.450 pada sesi siang harinya. 

Posisi tersebut naik 47,68% secara year to date (ytd) dibandingkan posisi penutupan bursa pada akhir 2021 sebesar Rp 7.025 per lembar saham.

Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Bank Mandiri konsisten menjaga kualitas aset. Hal ini tercermin dari posisi non performing loan (NPL) bank only yang melandai ke level 2,3% per September 2022. 

Posisi tersebut jauh lebih baik jika dibandingkan periode September 2021 yang sempat menyentuh 3,1% atau telah turun sebesar 80 basis poin (bps). 

Dalam menjaga kualitas aset, Bank Mandiri juga telah membentuk pencadangan yang memadai. 

“Sampai dengan kuartal III 2022 kami telah menyiapkan pencadangan yang cukup, dengan NPL Coverage ratio mencapai 292%, meningkat dari posisi kuartal III tahun sebelumnya yang sebesar 247%,” tutur Darmawan.  

Adapun, sampai dengan akhir September 2022, posisi restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 Bank Mandiri makin melandai menjadi Rp 45,6 triliun. 

Jumlah ini sudah jauh lebih rendah dari September 2021 yang sempat mencapai Rp 90,1 triliun, atau menurun 49,38% secara YoY.

Penurunan ini menurut Darmawan, didorong oleh pelunasan dan pembayaran cicilan debitur, dan bisnis para debitur yang sudah kembali normal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: