RDPS
Honda

Museum Sriwijaya Bukukan Pusat Keagamaan Sriwijaya

Museum Sriwijaya Bukukan Pusat Keagamaan Sriwijaya

ARCA | Dosen Pendidikan Sejarah Universitas PGRI Palembang Muhammad Idris (berdiri) memaparkan pembahasan berjudul ‘Arca Buddha Bukit Seguntang’.-Foto: Sri Devi-palpres.com

PALEMBANG, PALPRES.COM - Bukit Seguntang merupakan salah satu situs masa Kerajaan Sriwijaya di Palembang.

Sriwijaya bukan saja menjadi pusat kekuasaan yang besar, melainkan menjadi pusat kebudayaan, peradaban, bahkan pusat ilmu pengetahuan agama Buddha dan menjadi simbol keagamaan Sriwijaya.

Hal ini didukung dengan ditemukannya fondasi bangunan kuno yang terbuat dari bata, arca Buddha yang berukuran besar terbuat dari batu granit serta pecahan-pecahan tembikar dan keramik.

Demikian dikatakan Pejabat Pengadaan Kegiatan Teknis (PPTK) Dana Alokasi Khusus (DAK) Museum Sriwijaya, Khairul Syahri Penjalang disela Focus Group Discussion dengan tema “Siguntang: Pusat Perguruan Agama Budha”.

BACA JUGA:Disbudpar Sumsel Segera Merevitalisasi Kawasan Bukit Seguntang

“Diskusi ini membahas Bukit Seguntang termasuk peninggalannya maupun hasil galian dari para arkeolog baik arca buddha, prasasti, pecahan keramik dan lainnya. Setelah diskusi ini akan kita jadikan panduan ilmu edukasi pada masyarakat tentang bukit seguntang berupa buku,” jelas Khairul.

Dia menambahkan, dalam diskusi ini melibatkan sejumlah peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), akademisi dan komunitas pecinta sejarah.

“Karena ada AGSI, kita ingin Bukit Seguntang masuk dalam kurikulum daerah tentang peninggalan sriwijaya di Sumsel. Dalam diskusi kali ini juga kita melibatkan para siswa, mahasiswa dan masyarakat umum. Kedepan diharapkan para generasi kita inilah yang akan menjaga dan memelihara peninggalan sriwijaya,” harapnya.

Peneliti dari BRIN dan Pusat Riset Arkeologi Lingkungan, Maritim, & Budaya Berkelanjutan Sondang M. Siregar mengatakan Bukit Siguntang sebagai pusat peribadatan agama Buddha pada masa Sriwijaya dan berada di daerah paling tertinggi di kota Palembang.

BACA JUGA:SMB IV Harapkan Nilai Kesakralan Bukit Seguntang Dikembalikan

“Di situs ini banyak sekali ditemukan pecahan keramik dan tembikar. Data kronologi keramik menunjukkan kegiatan di lokasi Bukit Siguntang sudah berlangsung dari masa Sriwijaya. Kemudian temuan gerabah/tembikar mengindikasikan adanya aktivitas religi dan hunian di lokasi Bukit Siguntang,” jelasnya.

Untuk itulah, situs Bukit Seguntang ini harus dijaga dan dipelihara karena masih banyak tinggalan arkeologi di puncak maupun punggung bukit yang perlu diteliti lebih lanjut.

“Hasil diskusi ini dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat dan para siswa tentang peranan Bukit Siguntang pada masa Sriwijaya karena situs Bukit Siguntang merupakan ‘’Icon Sriwijaya’, pertanggalannya berasal dari abad ke-7 Masehi. Maka sebaiknya bangunan-bangunan yang tidak penting dapat dipindahkan agar tidak dapat mengaburkan makna atau fungsi situs Bukit Siguntang,” sarannya.

Sementara itu, Ketua AGSI Sumsel, Merry Hamraeny menyampaikan materi terkait Bukit Siguntang sebagai sarana dan media pembelajaran sejarah.

BACA JUGA:FPB Usulkan Siguntang Tower Sriwijaya Jadi Ikon Palembang

Dalam menyempaikan, media pembelajaran sejarah dapat disampaikan melalui peninggalan-peninggalan baik melalui replika prasasti yang terdapat di Museum Taman Wisata Kerajaan Sriwijaya maupun meninjau langsung ke objek situs tersebut.

“Terlepas dari semua kelebihan dan kekurangannya, semua media tersebut dapat membantu proses pembelajaran sejarah menjadi lebih menyenangkan untuk diterima oleh para pelajar, tapi alangkah baiknya untuk melihat secara langsung. Karena dengan berkunjung secara langsung anak-anak akan lebih mudah untuk mengenal suatu objek yang ada disana,” ujarnya.

Adapun narasumber lain, Peneliti dari BRIN RI, Dr. Retno Purwanti M Hum, membahas tentang Telaah Bukit Siguntang dalam Perspektif Arkeologi dan Dr Wahyu Rizky Andhifani, S.S, M.M membahas Prasasti Bukit Seguntang. Dosen Pendidikan Sejarah Universitas Sriwijaya, Dr. Hudaidah, SPd, MPd Telaah Sejarah dan Mitologi Bukit Seguntang.

Dosen Pendidikan Sejarah Universitas PGRI Palembang, M Idris M. Hum, membahas Arca Budha Bukit Seguntang, Dan Sejarawan Sumsel, Samsudin, S.S, membahas Pengelolaan dan Penyajian Temuan Bukit Seguntang Pada Tata Pamer Museum Sriwijaya.

BACA JUGA:Catat Tanggalnya! Siguntang Fest Kembali Digelar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: