RDPS
Honda

Asal usul Permainan Tradisional Cuki, Hanya Dimainkan Kaum Bangsawan?

Asal usul Permainan Tradisional Cuki, Hanya Dimainkan Kaum Bangsawan?

Beberapa pengunjung pada Pameran Temporer mencoba permainan Cuki pada masa sriwijaya di stan permainan bangsawan di Museum Negeri Sumatera Selatan.-Foto Alhadi Farid-Palpres.com

PALEMBANG, PALPRES.COM - Asal usul permainan tradisional Cuki dipercaya sudah ada sejak zaman Kedatuan Sriwijaya dan hanya boleh dimainkan oleh kaum bangsawan.

Cuki memiliki arti di kait atau diambil yang bisa di mainkan oleh 2 sampai 4 orang. Permainan cuki ini biasanya dimainkan oleh kaum bangsawan khususnya anak perempuan.

Demikian disampaikan Budayawan Sumsel, Beni Mulyadi kepada Palpres.com. Dia menjelaskan, cara bermain permainan tradisional cuki ini yakni menyamakan dengan nomor dadu yang telah keluar. 

“Permainan tradisional Cuki ini untuk imajinasi dan intelektual. Jadi kemungkinan akan sulit kalau dulu di gunakan permainkan judi (pada zaman sriwijaya),” jelasnya di sela Pameran Temporer se-Sumatera Selatan yang digelar Museum Negeri Sumsel. 

BACA JUGA:Rupanya Pempek Sudah Ada di Era Sriwijaya, Buktinya Tercatat di Prasasti Talang Tuwo

Dia menambahkan, sesuai dengan Undang-undang Pemajuan Kebudayaan Nomor 5 tahun 2017, maka permainan cuki ini wajib untuk di lestarikan.

“Insyaallah akan kita ajukan kepada Kepala Museum Negeri Sumatera Selatan, Balaputera Dewa untuk kegiatan workshop di tahun 2023. Sehingga para generasi kita ini tau dengan permainan tradisional Cuki ini,” harapnya. 

Ditempat yang sama, pelestari permainan Cuki, Kemas M. Yunus Pahmi mengatakan, permainan tradisional Cuki merupakan salah satu produk budaya masyarakat Palembang pada masa lampau yang memiliki nilai sejarah dan budaya, yang mana pada saat sekarang ini sudah tidak dapat ditemukan lagi.

“Alat permainan cuki ini di temukan para penyelam kompak di perairan sungai Musi tepatnya di depan Benteng Kuto Besak. Permainan ini pernah di mainkan semua kalangan salah satunya Sultan Fauwaz dan Sejarawan Kemas Ari Panji. Makanya kita hadirkan pada pameran temporer ini, dengan tujuan dapat dikenalkan kepada generasi muda,” ujarnya. 

BACA JUGA:8 Wisata Alam Sumsel, Cocok untuk Liburan Akhir Tahun

Untuk itulah, bagi masyarakat Sumatera Selatan, khususnya Kota Palembang yang ingin melihat dan memainkan permainan Cuki ini, bisa menghampiri di stan permainan bangsawan di Museum Negeri Sumatera Selatan selama pameran bersama berlangsung. 

“Atau bisa juga melihat langsung, koleksi Museum Negeri Sumsel di ruang Pameran 3. Untuk itulah kita ucapkan terimakasih kepada Ana Komari yang telah menjadi mediator kepada Kepala museum pak Chandra untuk ikut berpartisipasi dalam pameran temporer ini,” ucapnya didampingj kemas M. Zen bin M Rozak. 

Dia mengaku permainan cuki ini dulunya sering dimainkan oleh cucung dari keturunan seperti, Raden Ayu Ruhana binti Adenan bin Pangeran Catra Ningrat. 

Kemudian di teruskan kepada cucung Raden Ayu Saripah istri dari Kemas Yunus Pahmi bin Kemas Yusuf Asikin Raden Ayu Saripah anak dari Raden H. Muhamad Nur Ain Soleman bin Raden Adenan bin Pangeran Catra Ningrat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com