Honda

Terapkan Bahasa Isyarat, Begini Pesan Duta Literasi Sumsel Ratu Tenny Leriva

Terapkan Bahasa Isyarat, Begini Pesan Duta Literasi Sumsel Ratu Tenny Leriva

Terapkan Bahasa Isyarat, Begini Pesan Duta Literasi Sumsel Ratu Tenny Leriva.-Alhadi Farid-palpres.com

PALEMBANG, PALPRES.COM – Sekolah terus menggencarkan literasi sejak dini. Salah satunya, Duta literasi Sumatera Selatan (Sumsel), Ratu Tenny Leriva Herman Deru yang konsisten menginisiasi gerakan literasi tersebut.

Pentingnya literasi ini menjadi parameter penilaian terhadap peserta didik dan guru.

Untuk itulah, Ratu Tenny Leriva mendorong Komunitas Guru Asyik dan Menyenangkan (Gurame) Kota Palembang memberikan pemahaman terhadap seorang guru.

Bagaimana cara berkomunikasi dengan baik terhadap anak atau siswa.

BACA JUGA:Komitmen Kembangkan Literasi dan Minat Baca, Dokter Muda Cantik ini Dianugerahi Penghargaan oleh Perpusnas

“Harapannya agar cakupan literasinya lebih luas lagi, dari guru kepada siswanya yang mana mayoritas guru PAUD.

Kita mengajak para guru melakukan pembiasaan literasi sejak dini,” ujar Leriva begitu Namanya kerap disapa usai membuka seminar Literasi Kamis, 26 Januari 2023.

Seminar yang mengusung tema Mendongeng, gerakan lagu, Bahasa Isyarat untuk Anak Usia dini ini mennghadirkan 200 guru di 17 kabupaten/kota.

Selama ini lanjut Leriva, literasi yang dipahami guru hanya mendongeng, Gerakan lagu dan membaca, namun kali ini ada penerapan Bahasa isyarat.

BACA JUGA:Dukung Program Literasi Media, Polda Sumsel Wujudkan Penyiaran yang Mendidik dan Cerdas

Perkembangan literasi Bahasa isyarat dapat menambah pemahaman lebih terhadap guru dan anak.

“Setiap sekolah tidak semua anak memiliki ekspresi yang sama dalam menangkap pembelajaran dengan cepat. Ada yang hanya membaca, mendongeng atau bercerita.

“Nah, kali ini penerapan Bahasa isyarat kita masukkan pula, guna memberikan pemahaman yang lebih kepada anak,” tegasnya.

Untuk itulah, ia sangat mendukung Gerakan literasi di Sumsel supaya outputnya dapat mencerdaskan anak bangsa.

BACA JUGA:Tumbuhkan Minat Baca, Sheila Noberta Buka Festival Literasi di OKU Timur

Sementara itu Ketua Komunitas Gurame Sumsel, Santi Kardena Spdi mengatakan, antusias para guru terlihat tinggi, karena seluruh guru ini dapat menunjukkan eksistensinya dalam pembelajaran.

“Guru itu kan media agar para anak dapat memahami bagaimana kemampuan berliterasi.

Insya Allah habis lebaran kita akan gelar lagi seminar serupa, supaya semua guru bisa menerapkan dengan baik di sekolah,” katanya.

Ditambahkan, Ketua Panitia, Neny Hariyani S PD, seminar Literasi ini mengundang guru di seluruh 17 kabupaten/kota, peserta kurang lebih 200 orang dari 20 sekolah lebih.

BACA JUGA:Bunda Literasi Bangun Budaya Gemar Membaca

“Kegiatan ini perdana kita gelar di Tahun 2023,” jelas Neny.

Ia berharap, ke depan bisa bekerja sama dengan Duta Literasi terkait penyampaian kegiatan selanjutnya, literasi tidak hanya kemampuan membaca, bercerita dan lainnya namun ada juga bahasa isyarat. 

“Bahasa isyarat ini tidak hanya diterapkan pada sekolah luar biasa (SLB), namun di sekolah formal biasa ada juga anak yang berkebutuhan khusus, sehingga bahasa isyarat menjadi literasi yang penting dalam penyampaiannya,” tukasnya. DYN

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com