Honda

Rumah Tradisional Museum Negeri Sumsel di Semprot, Ada Apa Ya?

Rumah Tradisional Museum Negeri Sumsel di Semprot, Ada Apa Ya?

Petugas Museum Negeri Sumsel melakukan penyemprotan cairan insektisida terhadap 2 koleksi Museum Negeri Sumsel yang berbahan kayu, Rumah Limas dan Rumah Ulu.--Istimewa/palpres.com

PALEMBANG, PALPRES.COM – Rumah tradisional Museum Negeri Sumatera Selatan(Sumsel) Balaputera Dewa dilakukan penyemprotan oleh Tim Konsevator Museum Negeri Sumsel, Kamis 2 Februari 2023 sekitar pukul 09:30 WIB.

Kira-kira ada apa ya?

Ternyata penyemprotan dilakukan untuk pengusiran terhadap serangga pengganggu kelestarian 2 koleksi rumah tradisional Museum Negeri Sumsel.

Pengusiran dilakukan dengan mengguyur cairan insektisida atau obat anti seranggga di sejumlah bagian kedua koleksi rumah tradisional, baik Rumah Limas maupun Rumah Ulu.

BACA JUGA:Keluarga H Eden Arifin Hibahkan Lukisan SMB II ke Museum Negeri Sumsel

Hal ini sengaja dan rutin dilakukan untuk menjaga dan memelihara kualitas kedua koleksi Rumah Tradisional tersebut. Untuk itulah, Museum Negeri Sumsel melakukan konservasi perawatan kepada Rumah Limas dan Rumah Ulu.

Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel dan Taman Budaya Sriwijaya H Chandra Amprayadi SH melalui Kepala Seksi (Kasi) Museum Negeri Sumsel, Adie Citra Sandy SSos mengatakan, konservasi ini dilakukan untuk menjaga dan mencegah kerusakan dari serangan serangga yang mengakibatkan benda bernilai sejarah tersebut mengalami kerusakan dan rapuh.

“Rumah Limas dan Rumah Ulu ini salah satu koleksi Masterpiece museum. Untuk menjaga kelestariannya, Tim Konservasi Museum Negeri Sumsel melakukan penyemprotan cairan pada bagian lantai dan tiang dari serangan hama,” jelasnya.

Dia menambahkan, perawatan merupakan tindakan pencegahan yang dapat dilakukan dengan cara perawatan rutin sehari-hari maupun berkala untuk menjaga kebersihan atau keterawatan benda bersejarah tersebut.

BACA JUGA:Kujur Pejuang Kesultanan Palembang Darussalam Penghuni Baru Museum Negeri Sumatera Selatan

Sebelumnya Tim Konservator museum mengecek kondisi Rumah Limas dan Rumah Ulu kemarin.

“Hasilnya, sudah ada sarang kumbang, timbul rayap dan serangga di sela tiang rumah. Dengan hasil survey itulah, akhirnya tim melakukan penyemprotan anti serangga dengan memakan waktu 1,5 jam, yakni Rumah Limas sekitaran 1 jam dan Rumah Ulu setengah jam,” terangnya.

Dia mengaku, biasanya penyemprotan dilakukan 3 bulan sekali, namun jika ada serangan hama maka akan langsung dilakukan perawatan dan pencegahan.

Lebih jauh dia menjelaskan, dalam melakukan perawatan dapat dilakukan sesuai dengan kondisi keterawatan benda, baik dengan cara perawatan tradisional maupun modern.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: