Walikota Pagaralam Resmikan Sebuah Bangunan, Ternyata ini Kegunaannya
Wako Pagaralam meresmikan bangsal pascaproduksi di Dusun Meringang Kelurahan Penjalang, Kecamatan Dempo Selatan-Eko Wahyudi Palpres.com-
PAGARALAM,PALPRES.COM – Walikota Pagar Alam, Alpian Maskoni, secara langsung meresmikan bangunan bangsal pasca panen produk Hortikultura, Kelompok Tani Brang Sane, di Dusun Meringang Kelurahan Penjalang, Kecamatan Dempo Selatan.
Bangsal ini merupakan rumah produksi/pasca panen pengolahan produk hortikultura, dan jadi salah satu upaya Pemerintah Kota Pagar Alam.
Melalui Dinas Pertanian dalam mengantisipasi jumlah produksi hortikultura di Kota Pagar Alam melimpah yang dapat menyebabkan harga dari produk tersebut menurun.
Untuk saat ini, fokus utama dalam produksi bangsal pasca panen ini adalah cabe dan tomat yang dapat diolah menjadi cabai bubuk dan saus/pasta.
BACA JUGA:GERCEP! Ada BLT Rp700.000 Cair Ramadan 2023 Ini Bagi Pemilik NIK e-KTP, Begini Caranya
Walikota Pagar Alam Alpian Maskoni menyebutkan bahwa bangsal ini sangat dibutuhkan oleh para petani, guna meningkatkan nilai tambah dari produk hortikultura.
“Selain meningkatkan nilai tambah, melalui penanganan pasca panen ini, produk-produk hortikultura juga akan bisa tahan lebih lama dibandingkan dengan produk segarnya,” ungkap Walikota.
Alpian berharap, peralatan-peralatan yang sudah ada dapat digunakan semaksimal mungkin.
“Semoga, dengan adanya bantuan ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan meningkatkan perekonomian masyarakat Kota Pagar Alam secara luas,” ujarnya.
BACA JUGA:Koin Rp1.000 Kelapa Sawit Masih Berlaku, Ternyata Harga Jualnya Hanya Segini
Adapun bantuan yang diberikan adalah bangsal permanen, Alat pencuci, oven, mesin pengaduk, mesin penggiling dan alat packaging.
Bangsal ini berfungsi sebagai tempat produksi yang dilengkapi dengan peralatan pengolahan pascapanen untuk komoditas hortikultura.
Pada saat panen, umumnya komoditas hortikultura mengalami kerusakan sebelum dikonsumsi karena hasil panen yang melimpah hanya dijual oleh petani dalam bentuk segar tanpa ada proses penanganan yang baik dan tepat.
Hal ini karena sifat produk hasil pertanian yang mudah rusak selama penyimpanan terutama untuk golongan buah dan sayuran sehingga juga menyebabkan hasil penjualan dari produk pertanian tersebut tidak maksimal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: