Gegara Ini, Puluhan Remaja di Kota Prabumulih Kocar-Kacir Melihat Polisi
Ganggu Pengguna Jalan Aksi Balap Liar Dibubarkan Polisi-andre palpres.com-
PRABUMULIH, PALPRES.COM- Pengguna jalan yang melintasi kawasan depan kantor Pertamina HRZ 4 sangat terganggu atas aktivitas remaja yang kerap kali melakukan balap liar saat matahari akan terbit usai sahur.
Para remaja tersebut mengasah adu kecepatan sepeda motornya tanpa menggunakan helm pengaman kepala yang membahayakan nyawanya.
Sontak saja mendapat laporan warga, jajaran Polsek Prabumulih Barat bertindak cepat langsung menerjunkan personel dan membubarkan aksi balap liar tersebut.
Melihat kedatangan polisi, puluhan remaja baik pria dan wanita yang terlibat balap liar itu langsung kocar kacir.
BACA JUGA:Punya 3 Uang Kertas Kuno Ini, Bisa Beli 9 Honda Beat Keluaran Terbaru Buat Lebaran 1444 H Nanti!
Tanpa memperdulikan pengguna jala mereka kabur mengendarai sepeda motornya menghindari hadangan polisi.
Kapolres Prabumulih, AKBP Witdiardi SIk MH melalui Kapolsek Prabumulih Barat, Iptu Arafiq SIP didampingi Kanit Reskrim, Iptu Arafiq SIP menerangkan, aksi balap liar dikenal dengan "asmara subuh" ini kerap kali membahayakan pengguna jalan maupun pelaku balap liar itu sendiri.
"Aksi balap liar asmara subuh ini membahayakan dan rentan terjadi laka lantas fatal hingga bisa menghilang nyawa secara sia-sia. Makanya kita lakukan pembubaran atau penertiban,” kata Kapolsek, Jumat 24 Maret 2023.
Kapolsek menjelaskan, salah satu titik rawan balap liar ini akan dilakukan patroli dari anggota untuk mencegah balap liar tidak terulang lagi.
BACA JUGA:Punya 10 Keping Uang Koin Jenis Ini Bisa Bawa Pulang 1 Unit Honda PCX160
"Kalau masih terjadi aksi balap liar tidak segan-segan melakukan tindakan tegas. Kita akan berkordinasi bersama Satlantas Polres Prabumulih dalam rangka melakukan penilangan dan juga pengamanan sepeda motor pelaku balap liar," ungkapnya.
Masih kata Kapolsek, dalam penertiban pihaknya juga melibatkan patroli Timsus Tantura Sat Samapta Polres Prabumulih.
"Kalau hari ini tahap awal hanya dilakukan pembubaran saja. “lJika terjadi lagi akan dilakukan tindakan tegas sebagai efek jera,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: