Honda

Siap-siap, Pemkab Lahat Siapkan Program Satu Desa Satu Sarjana, Ini Syaratnya

Siap-siap, Pemkab Lahat Siapkan Program Satu Desa Satu Sarjana, Ini Syaratnya

NASI TUMPENG : Kepala SMAN 3 Lahat, Kusmawati SPd memotong nasi tumpeng, dihadapan Bupati Lahat maupun para alumnus sekolah, Senin 24 April 2023.-Bernat Palpres.com-

LAHAT, PALPRES.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat dibawah kepemimpinan Bupati Lahat, Cik Ujang SH dan Wakil Bupati (Wabup), H Haryanto SE MM MBA, melalui program kerjanya akan menyiapkan satu desa satu sarjana yang dinilai akan mampu mengangkat dunia pendidikan.

Guna mewujudkan tersebut bukanlah perkara mudah, yang mana, Pemkab Lahat akan mempersiapkan segala sesuatunya terlebih dahulu, sehingga mereka yang melanjutkan pendidikan ke jenjang bangku kuliah pun, menjadi panutan bagi semuanya.

"Yang harus kita perhatikan adalah siswa itu sendiri memang berasal dari keluarga kurang mampu, memiliki prestasi di sekolah, nilai akhir ujian bagus, dan siap menerima beasiswa ke universitas ternama," sebut Bupati Lahat, Cik Ujang SH, Kamis 27 April 2023.

Cik Ujang menambahkan, dengan persyaratan itulah, Pemkab Lahat akan bertindak secara cermat dan detail, supaya siswa yang melanjutkan pendidikan memang sangat baik di bidang akademis.

BACA JUGA:27 Universitas Terbaik di Surabaya, Negeri dan Swasta yang Masuk Rangking Dunia, Ada UNAIR, ITS, UK Petra

"Paling prioritas, mereka dari keluarga kurang mampu, seluruh keperluan akan ditanggung oleh pemerintah melalui beasiswa," sebutnya.

Kelak, sambung dia, selama menimbah ilmu dibangku kuliah akan dipantau terus perkembangannya, sehingga nantinya dapat menerapkan ilmunya setelah diwisuda.

"Wawasan yang mereka dapatkan selama kuliah inilah menjadi kunci keberhasilan, guna mengembangkan usaha di desa agar apa dijalankan selama ini ditularkan," urai Cik Ujang.

Cik Ujang menerangkan, tentu saja, program Satu Desa Satu Sarjana bukannya tanpa alasan.

BACA JUGA:MANTAP! Penerima Bansos Akan Dapat BLT Dobel Cair, Cek Daftar Penerima Disini

Sebab, setelah berkeliling banyak sekali anak-anak yang cerdas, pintar, kreatif hanya lulusan sekolah menengah atas (SMA) atau sederajat.

"Jelas ini sangat disayang, kalau yang perempuan menikah sedangkan laki-laki bertani atau berkebun, ikut membantu kedua orang tua. Dari sinilah kenapa tidak dibuatkan suatu program bisa membantu mereka," terangnya.

Dirinya meminta, tidak hanya sekedar slogan saja, melainkan mampu menciptakan peluang untuk mendapatkan pendapatan, baik bagi keluarga ataupun membantu pemerintah desa (Pemdes).

"Melalui terobosan yang saat ini viral dan terkenal, sehingga bisa membawa nama desa lebih terdepan dan maju lagi," tukas Cik Ujang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: