Warga Kayuagung Ini Butuh Bantuan dan Perhatian Pemerintah

KAYUAGUNG, PALPRES.COM - Hamidah binti Bastari (67), warga Lingkungan 1 RT 01 RW 01 Kelurahan Kayuagung, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Propinsi Sumatera Selatan sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah.

Pasalnya, wanita ini diduga terserang penyakit stroke dan pergeseran tulang pinggul pada kaki sebelah kanan dan sudah 1 tahun hanya bisa berbaring di tempat tidur, karena kondisinya rentan dan keadaan yang dalam kategori sangat miskin.

Hingga hari ini, Hamidah belum mendapat perhatian dari pihak pemerintah baik kelurahan, kecamatan bahkan kabupaten, mengingat yang bersangkutan termasuk warga miskin serta mohon kepada para dermawan untuk dapat membantu dirinya untuk berobat.

Pantauan di lapangan, bahwa kondisi ibu Hamidah binti Bastari sangat memprihatinkan, bahkan sangat membutuhkan bantuan pengobatan dari pemerintah.

BACA JUGA:SEMAKIN BRUTAL, Tercatat 11 Prajurit TNI-Polri Gugur di Papua, Terakhir Praka Jamaludin Tewas Ditembak KKB

Deniyus (35) selaku anak sangat membutuhkan bantuan mengingat bahwa kondisi mereka sangat miskin, dimana anak-anaknya tidak mampu untuk mengajak berobat sebab untuk makanpun mereka kesulitan biaya.

"Adapun kami sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah guna kesembuhan ibunda kami, kami anak-anaknya bekerja serabutan atau tidak tetap, jadi tidak punya uang yang cukup untuk berobat," cetusnya, Sabtu 20 Mei 2023.

"Sudah berapa kali kami ajak ibunda berobat alternatif ataupun tradisional, mengingat biaya yang cukup besar, namun kami hanya mampu mengajaknya untuk diurut saja,",jelas Deni sembari berharap ada bantuan dari pemerintah.

Sementara menurut penuturan Romadianti, warga setempat, dirinya sangat prihatin atas apa yang dialami oleh tetangga ini, dimana penyakit yang dideritanya selain berat (stroke) dan juga mengalami pergeseran tulang pinggul.

BACA JUGA:Spesial Hari Kebangkitan Nasional! Ada Saldo DANA Gratis Rp125.000, Modal Gabung ke Telegram Cuan Auto Meluber

Terlebih, kondisi anak-anaknya pun tidak ada yang bekerja tetap atau hanya kerja yang memiliki penghasilan kurang dari Rp50.000 perharinya.

"Semoga saja apa yang dialami oleh tetangga ini segera teratasi, ada dermawan mau membantunya, bahkan ada pemerintah yang peduli akan keadaannya," ucapnya sembari meneteskan air mata. *

Sumber: