Honda

Harga Getah Karet Masih Rendah, Begini Harapan Kepala Desa di Lahat

Harga Getah Karet Masih Rendah, Begini Harapan Kepala Desa di Lahat

Tampak warga sedang menimbang getah karet yang dijual kepada pengepul di Kabupaten Lahat-PALPRES.COM-

LAHAT, PALPRES.COM - Kendatipun harga getah karet di beberapa wilayah Kabupaten Lahat, tidak setinggi harga jual kopi hingga mencapai Rp33.000 perkilogram, ataupun kelapa sawit menyentuh Rp2.500 perkilonya, namun komoditi satu ini masih digandrungi oleh petani.

Kepala Desa (Kades) Nanjungan, Kecamatan Kikim Selatan, Kabupaten Lahat, Agung Saputra menerangkan, untuk harga jual getah karet di wilayahnya dipatok kisaran Rp7.100 - Rp7.500 perkilogram.

"Memang tidak tinggi harganya, tetapi bagi petani sudah cukup lumayan dalam memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari," sebutnya, Senin 5 Juni 2023.

Di Desa Nanjungan, sambung dia, bukan hanya petani karet semata, melainkan ada kelapa sawit, bersawah dan bercocok tanam kopi ataupun menanam sayuran.

BACA JUGA:Rezeki Nomplok, 3 Bansos Cair Awal Juni 2023 dalam Bentuk Uang Tunai dan Barang

"Alhamdulillah, mata pencaharian penduduk disini beraneka ragam, yang penting mereka bisa menghidupi keluarganya dari hasil berkebun dan bertani," urai Agung Saputra.

Agung berharap kedepannya pemerintah pusat dapat menyelaraskan harga komoditi dengan daerah lain, sehingga kesejahteraan masyarakat terjamin.

"Jika dibandingkan dengan daerah lainnya, harga getah karet bisa diangka Rp9.000, kemungkinan besar jenis tanaman karet yang bagus," tukasnya.

Senada, Kades Padang Bindu, Sucianto menuturkan, untuk di daerahnya harga jual getah karet bervariasi, mulai dari Rp7.000 - Rp8.000 perkilonya.

BACA JUGA:Punya Koin Kuno Super Langka Ini, Hidupmu Bakal Bergelimang Harta

"Apabila getah yang dihasilkan bagus, dan tidak ada campuran lainnya bisa dihargai cukup tinggi," paparnya.

Ia meminta harga jual karet dan kelapa sawit mengalami kenaikan, mengingat warga mayoritas mata pencaharian sebagai petani dan pekebun. 

"Hal ini, mengikuti harga sembako yang mulai naik, sehingga perlunya penyesuaian guna memenuhi mencukupi kebutuhan keluarga," tutup Sucianto. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: