Honda

Gawat, Petani 4 Desa Tidak Bisa 'Jawat', Ini Penyebabnya

Gawat, Petani 4 Desa Tidak Bisa 'Jawat', Ini Penyebabnya

Tampak areal persawahan di Desa Banjar Negara dan Tanjung Payang, terlihat kering karena saluran irigasi rusak akibat banjir bandang-PALPRES.COM-

LAHAT, PALPRES.COM - Semenjak banjir bandang menghantam Kabupaten Lahat, termasuk seputaran Kecamatan Lahat Selatan, membuat sarana prasarana ikut rusak diterjang derasnya aliran Sungai Lematang.

Akibatnya, ribuan hektar areal persawahan di empat desa yakni, Tanjung Payang, Banjar Negara, Tanjung Tebat (Karang Dalam Ilir) dan Nantal, tidak bisa dijawat (Bajak).

"Bisanya saat ini sudah waktunya membajak sawah, supaya tanahnya gembur, akan tetapi semenjak panen hingga detik ini air yang masuk ke saluran irigasi tidak mengalir," sebut Devi warga Banjar Negara, Senin 5 Juni 2023.

Bahkan, sambung Devi, air yang mengalir deras di irigasi, sejauh ini sama sekali tidak ada alias kering, hal ini tentunya menyulitkan petani.

BACA JUGA:Mantap! Waktu Senggang, Kades Jagabaya Lakukan Hal Ini

"Pasti pintu saluran irigasi yang airnya bersumber dari Sungai Lematang rusak lagi, sebelumnya 3 tahun petani tidak membajak sawah dan menanam padi," terangnya.

Senada, Kepala Desa (Kades) Tanjung Payang, Sapri menerangkan, pihaknya telah mengecek ke lapangan, untuk mengetahui sebenarnya terjadi, sehingga air yang biasa mengaliri persawahan kini kering.

"Telah ditelusuri, rupanya pintu air kembali rusak, dikarenakan banjir bandang beberapa waktu lalu, sehingga Air Sungai Lematang tidak dapat masuk," jelasnya.

Ia menjelaskan, pihaknya bersama Pemerintah Desa (Pemdes) lainnya telah membuat surat, kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) supaya diperbaiki segera.

BACA JUGA:Rezeki Nomplok, 3 Bansos Cair Awal Juni 2023 dalam Bentuk Uang Tunai dan Barang

"Surat kita pun langsung direspon dengan cepat oleh Bupati Lahat, Cik Ujang SH dengan menurunkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)," tandas Sapri.

Terpisah, Bupati Lahat, Cik Ujang SH melalui Kepala Dinas PUPR, Mirza Azhari ST MT mengemukakan, pihaknya telah turun dan melihat langsung kondisinya. 

Karena ini disebabkan bencana alam, kemungkinan besar akan dianggarkan dari dana tak terduga.

"PUPR juga telah menganggarkan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), terhadap sarana prasarana yang rusak akibat banjir bandang," tegasnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: