RDPS
Honda

Atasi Karhutlah di OI dan OKI, Ini yang Dilakukan Dandim 0402

Atasi Karhutlah di OI dan OKI, Ini yang Dilakukan Dandim 0402

Dandim 0402/OI-OKI Letkol Inf Hendra Saputra S. Sos M.M.,M.I.Pol saat memberi keterangan pada media massa.-Wijdan-palpres.com

INDRALAYA, PALPRES.COM - Cuaca panas yang cukup menyengat saat ini, sangat berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan. 

Khususnya di Kabupaten Ogan Ilir, yang saat ini masih banyak lahan tidur dipenuhi semak belukar.

Hal ini sebelumnya telah diantisipasi pihak-pihak terkait seperti Polres Kabupaten Ogan Ilir dan Polsek jajaran, yang terus mensosialisasikan bahaya kebakaran lahan.

Berbagai spanduk imbauan dan menyebarkan Maklumat Kapolda juga terus digalakkan hingga saat ini, bahwa membuka lahan untuk bercocok tanam dengan cara membakar itu melanggar hukum dan bisa dipidana penjara lebih kurang 5 tahun.

BACA JUGA:Siapkan KK dan KTP! Ada 5 Juta Penerima Bansos Baru, Mungkin Kamu Masuk

Tak hanya Polri, TNI juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya para petani, agar tidak membuka lahan dengan cara membakar.

"Saya selalu Komandan Oeprasi di wilayah Satgas OI dan OKI, maka memang itu kewajiban saya untuk melakukan tindakan kedepan, tetapi secara hukum tetap kita alihkan kepada Kepolisian," ujar Dandim 0402/ OI-OKI Letkol Inf Hendra Saputra S. Sos M.M.,M.I.Pol.

Dikatakan Dandim, pihaknya terus melakukan semaksimal mungkin agar tidak terjadi kebakaran lahan dan hutan di Kabupaten Ogan Ilir dan Kabupaten Ogan Komering Ilir.

"Untuk di lapangan dan segala macam, kami selaku Komandan Operasi melakukan semaksimal mungkin meredam terjadinya kebakaran lahan yang ada di wilayah, terutama OI dan OKI," paparnya.

BACA JUGA:REZEKI NOMPLOK! Dana Tambahan Rp1.000.000 Cair ke 30 Juta KPM Bansos PKH dan BPNT

Karena OI dan OKI ini, lanjutnya, dalam bulan terakhir ini sudah masuk dalam 3-4 besar.

“Tapi saat ini, masih musim panas, kita tetap antisipasi dan waspadai, tetap anggota jajaran, TNI dan Polri sudah turun kelapangan," sambungnya.

Lebih lanjut katanya, sekarang sudah hitungan menit, bahkan detik untuk mengetahui titik api.

"Apabila terjadi kebakaran, heli sudah standby di Palembang, kalau ada permintaan kita, langsung diturunkan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com