RDPS
Honda

3 Produk Unggulan Kota Lubuklinggau, Nomor 1 Sudah Tampil di Milan Italia

3 Produk Unggulan Kota Lubuklinggau, Nomor 1 Sudah Tampil di Milan Italia

Ketua Dekranasda Kota Lubuklinggau, Hj Yetti Oktarina Prana mengunjungi salah satu sentra pembuatan batik durian--

LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Kota Lubuklinggau merupakan salah satu dari 17 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Daerah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu ini memiliki berbagai unggulan tersendiri, mulai dari objek wisata alam dan buatan sampai produk unggulan yang menjadi ciri khas Kota Lubuklinggau.

Berikut ini 3 produk unggulan dari Kota Lubuklinggau, yuk kita simak:

1. Batik Durian

Walikota Lubuklinggau H SN Prana Putra Sohe meresmikan rumah produksi batik di Kota Lubuklinggau dan Madani Workshop Batik dan Songket Duren khas Kota Lubuklinggau.

Rumah batik tersebut berada di Kelurahan Aumula Rahayu Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, pembuatan songket durian kita menggunakan bahan-bahan yang terbaik dan bahan pilihan.

Dimana Pemerintah Kota Lubuklinggau melalui Dekranasda terus mendorong pengrajin Batik Durian untuk memproduksi serta berinovasi pada kerajinan membuat Batik Durian. Sejauh ini sedikitnya sudah ada 3 sentra pembuatan batik durian, dengan 51 anggotanya.

Jumlah itu belum ditambah pengrajin batik durian yang belum tergabung dalam sentra pembuatan batik tersebut. 

Beberapa tahun terakhir, kegiatan memproduksi Batik Durian yang menjadi primadona tersendiri bagi pelaku usaha kecil menengah. Selain pengrajin diberikan pelatihan dan pemantauan rutin membatik dari tim Dekranasda, mereka juga tidak kesulitan dalam proses penjualan hasil produksi Batik Duriannya.

"Sampai sekarang ada 3 sentra Batik Durian di Kota Lubuklinggau, yaitu di Marga Rahayu, Rahma dan Cereme Taba. Anggotanya sekitar 51 orang, dan itu belum ditambah pembatik yang belum tergabung dalam sentra batik," ujar Ketua Tim PKK Kota Lubuklinggau sekaligus Ketua Dekranasda, Hj Yettin Oktarina Prana.

Menurutnya, peminat Batik Durian cukup tinggi, mereka tidak hanya berasal dari wilayah Kota Lubuklinggau dan sekitarnya, tapi dari luar Provinsi Sumsel, terlebih keikutsertaan Batik Durian pada Milan Fashion Week beberapa waktu lalu, sangat berdampak positif dan effektif pada produksi dan penjualan Batik Durian. 

"Jadi Batik Durian tidak sekadar dikenal di skala lokal atau nasional, tapi syukur Alhamdulillah sudah sampai internasional," ungkapnya.

Rina menuturkan, rata-rata produksi Batik Durian dari sentra pengrajin sekitar 300 sampai 350 lembar perbulan, jumlah ini produksi ini diprediksi menjadi 500 lembar perbulan di akhir tahun. 

"Fasilitas penunjang di sentra batik sedang diperbaiki, supaya produksinya lebih cepat. Kalau pangsa pasar tidak sulit, karena belum selesai dibuat, biasanya sudah ada yang punya, bukan hanya dibeli untuk oleh-oleh, sovenir tapi galeri batik di luar kota, bahkan diluat negeri sudah pesan," bebernya.

Hj Yetti Oktarina Prana menyampaikan, harga perlembar Batik Durian di kelompok binaan rata-rata dijual Rp250 ribu sampai Rp300 ribu, dengan ukuran 2 meter sampai 3 meter. Namun kedepan ukurannya bakal dibuat seragam sekitar 2,5 meter, kecuali pesanan.

"Kalau yang spesial bisa Rp 400 ribu, apalagi batik tulis dengan kualitas yang baik harganya lebih tinggi lagi,"katanya.

Selain itu, seluruh pengrajin Batik Durian dapat memajang hasil produksinya di galeri Dekranasda, tapi harus memenuhi standar kualitas yang sudah ditetapkan.

"Ada standar yang harus dipenuhi, karena kalau sudaj masuk disitu merupakan represetasi hasil pengrajin Batik Durian Lubuklinggau. Setidaknya rapi, jadi pembeli tidak merasa kecewa," tukasnya.

3. Kopi Durian

Produk unggulan lainnya di Kota Lubuklinggau adalah kopi durian, dimana kopi durian merupakan kopi hasil dari perpaduan antara buah kopi dan buah durian.

Resep ini di temukan oleh Bapak Madian, warga Kelurahan Mesat Seni, Lubuklinggau, Sumsel, kopi ini telah melalui beberapa kali percobaan sehingga menghasilkan rasa yang enak dan mantap hingga menambah list baru bagi para penikmat kopi.

Unit usaha tersebut telah menjadi industri rumahan yang berhasil di Lubuklinggau, hingga mampu memberikan kontribusi secara ekonomis terhadap masyarakat setempat.

Hasil olahan kopi dari industri rumah tangga khas Bumi Sebiduk Semare ini dengan produknya kopi durian, mampu membuahkan hasil yang sangat menjanjikan.

Bukan hanya di Indonesia, pemasaran kopi durian ini mampu menembus pasar ekspor hingga luar negeri.

Inovasi semacam ini diharapkan dapat menular untuk pengembangan komoditi lainnya, kopi durian yang akan dijadikan trandmark asli Lubuklinggau ini telah dikenal luas di kalangan pejabat teras Indonesia lainnya, pengembangam serta inovasi semacam ini sangat dibutuhkan dalam menyikapi persaingan secara global.

3. Ikan Asap

Ikan asap inti adalah produk makanan berupa ikan yang dimasak melalui proses pengasapan yang berkualitas dengan mengutamakan rasa dan kesehatan, pengolahan dari ikan segar yang dipilih melalui standar mutu yang terus dijaga.

Untuk saat ini produk yang tersedia adalah ikan patin asap yang standard dan Fillet patin asap yang telah dibumbui, dalam waktu dekat akan disediakan juga dalam bentuk ikan lele serta ikan nila dengan menggunakan variasi bumbu yang berbeda.

Produk ikan asap INTI telah memperoleh BPOM Depkes PIRT yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan dengan nomor 0092/IPP-IRT/BPPT-PM.II/VI/2016 dan  sertifikasi halal MUI no : 22.03.000523.12.16Ikan asap INTI diproduksi oleh masyarakat  Kota Lubuklinggau,  dengan melalui penggunaan produk serta proses  pengolahan yang terjamin kehalalannya. (frs)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: