RDPS
Honda

Kemarin NATO, Kini Amerika Mulai Ragu dengan Ukraina

Kemarin NATO, Kini Amerika Mulai Ragu dengan Ukraina

Ilustrasi--Pixabay

BACA JUGA:KABAR GEMBIRA, Aktivasi Rekening Pencairan PIP Rp1.000.000 Diperpanjang, Ini Syarat Pelajar yang Dapat

Petagon juga menambahkan kendaraan tempur sebanyak 55 unit dan 155 amunisi artileri. 

Pada bulan selanjutnya, Amerika akan melakukan pengiriman beberapa paket senjata.

Dalam waktu 2 minggu dari hari ini, sebanyak 15 unit Bradley dan beberapa perlengkapan rudal anti udara akan dikirimkan.

Bantuan ini dikarenakan Rusia telah menghancurkan semua bantuan yang dikirimkan Barat dan Amerika.

BACA JUGA:4 Kampus di Dunia Ramah Mahasiswa Muslim, Ada Mushola dan Komunitasnya!

Sementara itu Moskow mengatakan dalam pernyataan resminya, Ukraina telah kehilangan lebih dari 246 tank dan 152 rampur dalam beberapa minggu terakhir. 

Walaupun Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan dalam janjinya akan terus mendukung Ukraina, namun para pejabat Republik sedikit meragukan,  karena Pemilu di Amerika akan segera dimulai.

Sebelumnya, Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO, sepertinya akan memikirkan lagi untuk membantu keuangan di Ukraina.

Pasalnya perang yang berkepanjangan tersebut telah menghabiskan uang sebanyak 70 Miliar Euro, untuk membiayai perang Ukraina. 

BACA JUGA:Cara Menentukan Build Item di Mobile Legends, Jangan Sampai Salah!

Pada pertengahan tahun ini, rencananya NATO akan memberikan bantuan pendanaan lagi ke Ukraina sekitar 50 Miliar Euro lagi.

Namun hal ini banyak dibantah oleh banyak negara NATO,  dikarenakan Ukraina gagal menjelaskan kemana saja uang itu disalurkan. 

Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban sangat menentang bantuan itu,  karena berulang kali Ukraina gagal dalam mempresentasikan kepada pihak NATO apa saja kegunaan uang. 

Sebelumnya menurut Viktor, NATO telah memberikan sekitar 72 Miliar Euro atau setara dengan Rp1.182 triliun yang sudah disalurkan semenjak invasi Rusia ke Ukraina untuk kemanusiaan, ekonomi, dan militer. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: