Honda

Desa Terpencil Ini Dulu di Jambi Sekarang Masuk Bengkulu, Mengapa?

Desa Terpencil Ini Dulu di Jambi Sekarang Masuk Bengkulu, Mengapa?

Desa terpencil ini dulu di Jambi sekarang masuk Bengkulu, mengapa? --

PALEMBANG, PALPRES.COM – Desa terpencil ini dulu menjadi bagian Jambi, namun sekarang masuk wilayah Bengkulu, mengapa? 

Indonesia yang sedemikian luas ternyata memiliki satu desa terpencil, yang sempat pindah kabupaten, bahkan provinsi. 

Desa terpencil tersebut berada di Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu.

Dulunya, desa ini berada di Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.

BACA JUGA:BERITA GEMBIRA, Saldo PKH Tahap 3 Masuk Rekening KPM Bank Ini, Lewat PT Pos Juga Ada Pencairan

Namun kemudian, desa ini pindah ke Provinsi Bengkulu. 

Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi. 

Dikutip dari kanal YouTube Mahasiswa Geografi unggahan 15 Juni 2023, berikut ulasan lengkapnya.

Desa yang pindah kabupaten dan provinsi tersebut bernama Desa Sungai Lisai.

BACA JUGA:5 Destinasi Wisata di Bengkulu, No 3 dan 4 Penuh Sejarah dan Misteri!

Penyebab Desa Sungai Lisai pindah kabupaten bahkan provinsi adalah karena wilayahnya terkurung perbukitan.

Tidak adanya akses jalan penghubung ke Kabupaten Merangin atau ke Desa Muara Madras menjadi alasan pindahnya Desa Sungai Lisai.

Terdapat lebih dari 300 penduduk yang mendiami Desa Sungai Lisai.

Penduduk tersebut dulunya berasal dari Desa Muara Madras, Kecamatan Jangkat.

BACA JUGA:BANYAK MENGANGGUR! Inilah 5 Daerah Paling Miskin di Sumatera Selatan, Bukan Palembang Juaranya, Lalu Siapa?

Penduduk Desa Sungai Lisai kompak ingin pindah ke Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, karena kabupaten tersebut dinilai memiliki jarak lebih dekat.

Terdapat satu akses jalan yang bisa dilalui oleh warga di sana, yang merupakan jalan setapak.

 

Hidup dengan Hewan Buas

Masyarakat di daerah ini selama 57 tahun hidup berdampingan dengan hewan buas di dalam hutan belantara. 

BACA JUGA:Daerah Ini Memiliki Biaya Hidup Termahal di Sumatera Selatan, Padahal Bukan Kota, Tapi...

Di tengah-tengah Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), persisnya.

Desa Sungai Lisai berada 40 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Lebong.

Bertemu dengan hewan buas seperti Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) bisa dikatakan sudah menjadi ‘makanan’ sehari-hari kampung yang dihuni 87 Kepala Keluarga (KK).

Desa tersebut merupakan satu dari 8 desa di Kecamatan Pinang Belapis.

BACA JUGA:CATAT, 4 Golongan Ini Dicoret Sebagai Penerima Bansos PKH Tahap 3

Untuk menuju ke pusat perkampungan ini tak mudah. 

Dari pusat pemerintahan memakan jarak tempuh 4 jam perjalanan darat.

Untuk menempuh desa ini, masyarakat mesti berjalan kaki selama 4 hingga 5 jam, dengan mengikuti aliran Sungai Sebelat di daerah itu.

Saat ini desa yang memiliki jumlah penduduk 326 jiwa itu sudah melintasi jalan setapak. 

Mereka pun sudah bisa melintas jalan setapak dengan sepeda motor.

Tapi harus dimodifikasi dengan ban tahu.

Namun, ketika dilanda hujan, jalan dipenuhi lumpur yang dalam. Sehingga akses jalan sulit untuk ditempuh. 

Sejak dibukanya akses jalan itu, masyarakat sudah bisa membawa hasil buminya ke pasar. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: