Honda

Durian Lubuklinggau, Rasanya Manis dan Harganya Tidak Bikin Kantong Menangis

Durian Lubuklinggau, Rasanya Manis dan Harganya Tidak Bikin Kantong Menangis

Pedagang buah durian di Jalan Depati Said Kota Lubuklinggau--

LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Sepekan terakhir masyarakat Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dapat menikmati sensasi manis legit buah durian yang berasal dari Kaki Bukit Sulap.

Meski jumlah buah durian yang di panen dari kebun warga tidak sebanyak seperti pada bulan Desember, tapi sensasi rasa manis legit buah durian penghujung tidak ada perbedaan dengan buah durian pada musim sebelumnya.

Dilansir dari plat form media online, durian merupakan nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia Tenggara.

Nama durian diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri.

BACA JUGA:Silahkan Anda Pilih, Mau Janda Bolong Atau Lidah Mertua Untuk Tanaman Hias di Kamar Tidur Anda 

Tumbuhan durian bukanlah spesies tinggal, tapi sekelompok tumbuhan dari Genus Durio.

Namun yang dimaksud dengan durian biasanya adalah Durio Zibethinus, yaitu jenis durian yang dapat dimakan.

Andika, 35 tahun, salah satu penjual buah Durian di Jalan Depati Djati, Kecamatan Lubuklinggau Barat II, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menuturkan, buah durian penghujung musim maksudnya tidak semua pohon durian berbuah, tapi hanya di lokasi tertentu saja di wilayah Kota Lubuklinggau.

"Ini buah durian penghujung dari wilayah Ulak Lebar, persisnya di sekitaran Kaki Bukit Sulap, tapi ada juga durian dari wilayah Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, nah kalau di lokasi lain tidak pohon durian tidak ada yang berbuah," ungkapnya.

BACA JUGA:3 Tips Melakukan Pengereman Motor di Jalan Basah dari Astra Motor Sumsel

Dia mengaku sudah menjual buah durian dari kaki Bukit Sulap sekitar 2 Minggu belakangan, yang dibelinya langsung dari petani durian.

"Untuk harganya tergantung dari besar kecil durian, kalau yang besar Rp.35.000 perbuah, ukuran sedang Rp.25.000 perbuah dan ukuran kecil Rp.15.000 perbuah," jelasnya.

Andika menegaskan, perbedaan utama buah durian dari Kota Lubuklinggau dengan durian lainnya terdapat pada rasanya, bagaimana pun bentuk dan ukurannya buah durian asal Bumi Sebiduk Semare selalu manis.

"Mau besar atau kecil ukurannya, mau kuning atau tidak warna buahnya tetap saja durian asal Lubuklinggau manis legit, kalau anda tidak percaya silahkan coba saja," kata Andika seraya membuka satu buah durian.

BACA JUGA:Super Legendaris! Ini 7 Rekomendasi Mie Celor Paling Enak di Palembang

Dia memprediksi musim buah durian penghujung di Kota Lubuklinggau tidak akan lama, karena memang tidak seluruh pohon durian berbuah.

"Ya paling sekitar satu bulan kedepan buah durian penghujung sudah habis, sekarang saja saya sudah mulai susah mendapatkan buah durian dari petani untuk dijual kembali," katanya.

Sementara itu, Aisyah, 70 tahun, warga Desa Bingin Teluk, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) mengaku, sengaja datang ke Kota Lubuklinggau untuk membeli buah durian untuk dibawa pulang ke rumahnya.

"Kalau musim durian biasanya saya kesini untuk beli 5 atau 6 buah durian, karena memang buah durian di Lubuklinggau rasanya sangat manis," katanya.

BACA JUGA:Tips Mudah Mengembalikan Foto dan Video yang Terhapus di iPhone, Solusi untuk Kesedihan Anda

Dia mengaku, sebenarnya pohon durian juga tumbuh di Kabupaten Muratara, tapi saat ini sama sekali tidak ada buahnya.

"Ada juga pohon durian di Muratara, tapi kalau sekarang tidak ada buahnya," pungkasnya. (frs)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: