Mushab bin Umair, Sang Duta Dakwah sekaligus Delegasi Rasulullah di Madinah
Mushab bin Umair, Sang Duta Dakwah sekaligus Delegasi Rasulullah di Madinah--sumber: www.nu.or.id
PALEMBANG, PALPRES.COM - Sahabat nabi bernama Mushab bin Umar dikenal sebagai duta dakwah sekaligus delegasi Rasulullah selama di madina.
Nama Mushab bin Umar ini tergolong asing dan jarang didengar.
Namun, siapa sangka, Mushab bin Umair mendapat julukan sang duta dakwah karena kepandaiannya dalam berbicara sehingga membuat Madinah berhasil diislamkan hanya dalam waktu 1 tahun.
Dakwah harus memiliki ekspansi agar semua orang dapat mengetahui dan memahami Islam melalui perluasan, seperti yang dilakukan Mushab.
BACA JUGA:5 Kampus dengan Jurusan Farmasi Terbaik di Indonesia, Ada PTN dan PTS TOP QS WUR 2024
Dalam Ath Thabaqat Al Kubra karya Ibnu Sa'ad, digambarkan bahwa Mushab merupakan salah satu sahabat nabi yang terkenal gagah dan ‘modis’.
Ibnu Sa'ad juga menulis, bahwa Mushab hidup di Makkah yang dikenal seorang anak muda rupawan yang kaya raya, paling sering mengenakan pakaian bagus, dan tak lupa memakai parfum yang wanginya amat semerbak.
Namun, berkat memeluk Islam, agama mulia itu mengubah Mushab menjadi pribadi yang sederhana.
Dengan kejeniusannya, Rasulullah mantap memilih Mushab bin Umair sebagai duta besar yang menyebarkan Islam melalui dakwah ke Kota Madinah.
BACA JUGA:3 Kampus TOP QS WUR 2024 dengan Jurusan HI Terakreditasi A BAN PT, Ada Kampusmu?
Sehingga Mushab dijuluki dengan istilah ‘Safir Rasulillah (Delegasi Rasulullah)’ karena pengalaman serta kesabaran beliau di Makkah serta pengalaman diplomatik selama Mushab berhijrah ke Kerajaan Habasyah.
Mushab bin Umair ini merupakan salah satu tokoh yang sangat mengagumkan, masyaAllah.
Pada awalnya, Islam dibawa oleh Mushab dalam keadaan asing, tetapi tak sampai setahun dirinya berdakwah di Madinah, hampir semua orang tahu dan memahami sebuah risalah dakwah yang disebarkan oleh Mushab Radhiyallahu Anhu.
Beliau memiliki kemampuan berbicara yang membuatnya cepat, cekatan, penuh strategi, sehingga Islam dapat diterima oleh semua kalangan; yang awam hingga intelektual, yang bangsawan hingga warga biasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: