Honda

Jelang 17 Agustus, Yuk Berkunjung ke Museum Perjuangan Subkoss di Lubuklinggau

Jelang 17 Agustus, Yuk Berkunjung ke Museum Perjuangan Subkoss di Lubuklinggau

Tiga orang anak sedang melihat-lihat koleksi benda bernilai sejarah di Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya--

LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Hallo sahabat Palembang Ekspres dimana pun anda berada, sebentar lagi kita bakal memperinhatu HUT Kemerdekaan Republik Indonesia.

Salah satu momen sakral bagi masyarakat Indonesia ini sudah tentu banyak agenda kegiatan, mulai dari upacara bendera sampai berbagai macam perlombaan tradisional.

Salah satu kegiatan yang bermanfaat yang dapat kita lakukan dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI adalah dengan mengunjungi museum.

Nah, pada konten kali ini kita akan mengulas sedikit tentang Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya di Kota Lubuklinggau dengan beberapa koleksi benda bernilai sejarah yang ada ditempat tersebut.

BACA JUGA:Program Beasiswa Sobat Bumi Kalimantan Siap Meluncur, Ini Daerah Sasarannya?

Sebelum jadikan museum seperti sekarang ini, bangunan ini berupa Gedung yang pertama kali dibangun oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1925 dan selesai tahun 1930.

Pada tahun 1934 difungsikan untuk rumah jabatan Controleur De Mey Belanda atau Kepala Pemerintahan Onder Afdeeling Moesie Oeloe, yang berkedudukan di Lubuklinggau sebagai ibu kotanya.

Gedung ini terletak ditengah kota dan di depannya terdapat lapangan cukup luas yang diberi nama City Square, dan selanjutnya lebih dikenal dengan sebutan Lapangan Merdeka.

Seriring berjalannya waktu, pada awal periode pertama Pemerintahan pasangan Wali Kota dan Wakil Walikota Lubuklinggau, H. SN Prana Putra Sohe dan H. Sulaiman Kohar (2013-2018), Lapangan Merdeka dijadikan satu komplek dengan Masjid Agung Assalam, dan belakangan disebut dengan Taman Kurma.

BACA JUGA:Miliki Simbol Keindahan dan Keabadian, Batu Akik Jenis Ini Dicari Kolektor Permata

Kembali pada cerita sebelumnya, setelah penjajah Jepang mulai menduduki Lubuklinggau pada tahun 1942, akibat kekalahan Belanda dari Perang Asia Raya, Gedung Meseum Perjuanggan Subkoos Garuda Sriwiya ditempat oleh Bunshu Tyo (Bupati Jepang) bernama Swada yang memimpin Bunsyu Musikami Rawas, sekarang dikenal dengan Kabupaten Musi Rawas.

Kemudian akibat kekalahan Jepang pada perang dunia II dan di proklamirkannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, secara otomatis semua asset Jepang menjadi milik Indonesia, termasuk Gedung Meseum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya yang pada saat ini Bupati pertama Kabupaten Musi Rawas, Raden Ahmad Abusamah.

Kemudian pada tanggal 15 Januari 1988 dikenal dengan nama Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya Lubuklinggau yang diresmkikan oleh Menteri coordinator Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia, H Almasyah Ratu Prawiranegara.

Museum ini digunakan sebagai tempat menyimpan benda-benda sejarah dan data-data peninggalan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, khususnya Sumatera Bagian Selatan pada masa revolusi fisik tahun 1945-1949.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: